Anies Akui Krisis Air Bersih di Jakarta Susah Diatasi, Ini Sebabnya

Laporan: Zikri Maulana
Jumat, 02 September 2022 | 20:18 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (SinPo.id/Instagram)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (SinPo.id/Instagram)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membeberkan faktor penghambat atasi krisis air bersih di Jakarta, salah satunya selama ini penyaluran air bersih masih dikelola oleh pihak swasta. 

"Kemarin kan dikelola oleh swasta jadi pipanisasinya tidak bisa kita kerjakan. Kenapa, karena yang mengelola swasta, yang bertanggung jawab untuk membesarkan swasta," kata Anies di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 2 September 2022. 

Menurut Anies, selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terhalang penyertaan modal daerah (PMD). Pasalnya, kata Anies, banyaknya investasi berpengaruh dalam pembangunan pipanisasi untuk atasi krisis air bersih di Jakarta. 

"Mudah-mudahan ya di tahun 2023 ini sudah kembali di DKI.  Maka DKI bisa melakukan PMD, kalo bisa melakukan PMD maka pipanisasi bisa berjalan lebih cepat," kata Anies. 

Anies berharap tahun depan kewenangan penyaluran air bersih dapat kembali dipegang oleh Pemprov. Sehingga dapat melakukan investasi pembangunan pipa untuk menahan penggunaan air tanah secara berlebih. 

"Tahun 2023 nanti akan dikerjakan oleh DKI, maka DKI bisa melakukan investasi pembangunan pipa, kemarin gak bisa. Itu yang kita lakukan untuk menahan pengambilan air tanah. Ini nanti bisa selesai begitu PAM mendapat kewenangan kembali," tuturnya. 

Lebih lanjut, Anies menuturkan selama ini pihaknya hanya menyediakan tangki air bersih untuk warga. 

"Kemarin selama tidak bisa apa yang kami kerjakan, kan kami melakukan tangki-tangki di kampung-kampung, karena kita tidak bisa investasi disitu, jadi kita buat tangki-tangki lalu warga ngambil air disitu," ujar Anies. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI