Tekan Inflasi, Pembenahan Sektor Pangan Lebih Dibutuhkan Ketimbang Menaikkan Harga BBM

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 01 September 2022 | 13:33 WIB
Ilustrasi SPBU (SinPo.id/dok. Pertamina)
Ilustrasi SPBU (SinPo.id/dok. Pertamina)

SinPo.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengatakan, pemerintah seharusnya lebih fokus dalam pembenahan sektor pangan untuk menekan inflasi.

"Pembenahan sektor pangan ini dipandang lebih konkret ketimbang menaikkan harga BBM," kata Achmad dalam pernyataannya, Kamis 1 September 2022.

Pasalnya, ia menganggap kenaikan harga BBM bersubsidi yang digulirkan pemerintah, akan berpotensi menyengsarakan rakyat dan memukul para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Terlebih saat ini, kondisi ekonomi nasional belum pulih, dan rakyat kecil masih merangkak memulihkan ekonominya setelah dua tahun sebelumnya stagnan karena wabah virus corona.

“Harusnya meringankan beban rakyat, caranya mengendalikan harga BBM untuk rakyat. Dengan kata lain, memberikan tambahan subsidi BBM untuk rakyat miskin sebesar Rp11,2 trilun,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyinggung pernyataan pemerintah yang mengatakan bahwa dana pensiun telah menjadi beban negara, sama halnya dengan subsidi BBM yang menyedot APBN.

"Fokus kepada ketahanan pangan lebih penting, karena dunia akan mengarah ke sana pasti. Jangan belok-belok bicara pensiunan menjadi beban negara, itu menyakitkan orang tua kita semua,” tandas Achmad.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI