Gagal Jadi Peserta Pemilu 2024, Sekjen Berkarya Persilahkan Kader Pindah Partai

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 29 Agustus 2022 | 00:36 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang (tengah). Foto: Istimewa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang (tengah). Foto: Istimewa

SinPo.id - Setelah Partai Berkarya dinyatakan gagal menjadi peserta Pemilu 2024, para kadernya dipersilahkan untuk bergabung ke partai politik (parpol) lain.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, ditolaknya gugatan administrasi pendaftaran Partai Berkarya oleh Bawaslu pada Jumat, 26 Agustus 2022, telah membuat Berkarya akan menjadi penonton di 2024.

"Bagi insan politik untuk jadi penonton di pesta demokrasi rasanya tidaklah mungkin, pasti mereka akan mencari perahu atau partai untuk dapat menampung untuk menyalurkan hasrat dan aspirasinya," kata Andi dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 Agustus 2022.

"Tentunya tidak ada paksaan bagi mereka untuk bertahan di Berkarya atau bergeser ke partai tertentu, tergantung kebutuhan dan keinginan masing-masing," imbuhnya.

Ia mengatakan ada sejumlah partai yang bisa menampung kader yang akan pindah, mulai dari partai baru seperti Partai Republik Satu, GARUDA, PSI, PKN, BURUH, termasuk partai peserta Pemilu 2019 baik yang di parlemen maupun di luar parlemen.

"Komunikasi personal dengan pimpinan parpol tersebut sudah berjalan, tinggal masing-masing personal dan daerah menyesuaikan dan mengkomunikasikan kembali," katanya.

Andi juga menjelaskan ditolaknya gugatan Berkarya oleh Bawaslu dikarenakan syarat materil yang dipermasalahkan tidak cukup atau lengkap dan KPU mengembalikan berkas pendaftaran karena data fisik maupun digital tidak diterima secara lengkap sampai batas pendaftaran 14 Agustus.

Selain masalah terlambat menyampaikan data persyaratan, Andi juga menyinggung adanya dinamika internal partai yang tidak berujung.

Mulai dari hasil Rapimnas Solo 2018 yang menggeser pengurus, gugatan Ketua Umum (periode 2018-2022) Tommy Soeharto atas kepengurusan Ketua Umum Muchdi Purwopranjono (periode 2020-2025) hasil Munaslub 2020 dan usaha kudeta Syamsu Djalal Ketua Mahkamah Partai yang mengangkat dirinya selaku Ketua Umum pada periode ini.

Belum lagi, pemakzulan Sekretaris Jenderal melalui Munaslub dan rapat berkali-kali yang gagal.

Ia juga mengatakan penggeseran pengurus lama di pusat dan daerah, adanya beberapa pengurus baru di partai yang akan menguasai partai dan kepemimpinan yang tidak konsisten adalah sebab dari apa yang terjadi.

"Upaya hukum selain lewat Bawaslu pada tahapan pendaftaran ini tidaklah efisien dengan berjalannya tahapan yang saat ini masuk tahapan verifikasi administrasi menuju faktual dan penetapan partai peserta Pemilu 2024 yang dijadwalkan awal Desember 2022," katanya.

Andi pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kader dan pengurus partai atas kondisi partai selama ini. Ia mempersilahkan mereka untuk mencari partai lain jika ingin berkompetisi di Pemilu 2024.

"Solusi yang ditawarkan untuk ikut Pemilu 2024 adalah bergabung pada partai yang memenuhi syarat untuk ikut pemilu, ada 24 parpol yang sementara berjuang untuk lolos melalui verifikasi administrasi dan faktual bisa menjadi pilihan. Silahkan bergabung ke mereka dan tidak ada paksaaan atau intimidasi apa pun," pungkasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI