Korea di bawah kakoeasahan Japan
SinPo.id - DALEM The Fortnightly jang terbit di London, Mr. Willard Price ada toelis satoe artikel dengen
kalimat „Korea dari djendelanja satoe klooster”. Itoe toelisan ada bentet keadahan di Korea jang tida begitoe banjak dikatahoei oleh fihak loear, dan ringkesnja ada seperti brikoet:
Kita doedoek dalem satoe klooster di lamping goenoeng dan memandang ka landschap Korea. Kita makanin laktji sambil omongin politiek.
Satoe kapala padri prampoean jang beroesia tinggi, jang soeda kenal doenia dan menjingkir dari
doenia, soeda tampik satoe oendangan boeat bikin lezing dalem satoe midrasa di Amerika Sariket, tapi ia merasa senang omong-omong sama pelantjong-pelantjong jang mampir dan mondok dalem itoe klooster.
„Djikaloe kaoe ingin taoe apa jang orang Japan aken berboeat di Manchurye dan di Tiongkok Oetara......... liatlah! Di sini ada terletak di depan kaoe poenja mata. Tempat-tempat pertanian jang miskin, roemah-roemah tinggal seperti kandang sampi. Orang Japan soeda berkoeasa di Korea sampe sekarang tigapoeloe taon lamanja. Marika soeda dapet tjoekoep koetika boeat oendjoek apa jang marika bisa berboeat. Dan sekarang orang-orang tani Korea — jang berarti 83 procent dari pendoedoek ini negri — ada lebih melarat dari doeloe.”