Dewan Pers SinPo

Kasus Pemalsuan Paspor Dua Warga Negara China yang Masuk Indonesia Siap Dilimpahkan ke Pengadilan

Laporan: Tri Bowo Santoso
Kamis, 25 Agustus 2022 | 05:29 WIB
Warga negara China ditangkap pihak imigrasi Indonesia karena kedapatan menggunakan paspor Meksiko yang ternyata palsu.
Warga negara China ditangkap pihak imigrasi Indonesia karena kedapatan menggunakan paspor Meksiko yang ternyata palsu.

SinPo.id - Dua pria asal China, Chen Yongtong (CY) dan Wu Jinge (WJ) resmi menghuni Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Pusat sejak Rabu, 10 Agustus 2022. Keduanya, diduga melanggar pasal 119 UU 6/2011 tentang Keimigrasian, dan terancam pidana penjara paling lama lima tahun serta pidana denda paling banyak Rp 500 juta.

Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, I Nyoman Gede Surya Mataram, menjelaskan, CY dan WJ masuk ke Indonesia pada tanggal 16 Januari 2022 menggunakan paspor berkebangsaan Meksiko dengan visa kunjungan untuk bisnis yang disponsori oleh PT Gunung Agung Kontraktor.

Petugas-pun curiga ketika pengurusan perpanjangan izin tinggal kunjungan (ITK) WJ di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Timur pada 12 April 2022, diwakili oleh seorang penerjemah Bahasa Mandarin pada sebuah biro perjalanan wisata. WJ pun akhirnya dipanggil ke Kantor Imigrasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Setelah WJ diperiksa oleh petugas di Kanim Jakarta Timur, didapatilah nama CY. Karena keduanya masuk Indonesia bersamaan. Hal ini juga kami konfirmasi melalui data perlintasan keduanya dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian," kata Surya pada konferensi pers di Media Center Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.

"Petugas kami kemudian mendatangi CY di apartemennya di daerah Taman Sari, Jakarta Barat. Pada saat itu, CY tidak bisa menunjukkan paspor Meksiko-nya," sambung Surya.

Ternyata, lanjut Surya, paspor Meksiko yang digunakan terkonfirmasi palsu. Hal ini diketahui berdasarkan konfirmasi dari Kedutaan Besar Meksiko yang menyatakan bahwa paspor tersebut tidak terdaftar.

WJ dan CY mengaku telah memiliki paspor Meksiko sejak tahun 2019. Pengurusan paspor Meksiko dilakukan melalui perantara yang mereka tidak kenal sebelumnya dengan membayar sejumlah uang.

Lanjutnya, keduanya bermaksud menggunakan paspor tersebut untuk memuluskan perjalanan mereka menuju ke negara lain karena sebatas yang mereka ketahui, paspor Republik Rakyat China hanya dapat digunakan ke beberapa negara saja.

Atas perbuatan ini, lanjut Surya, WJ dan CY dikenakan pasal yang sama, yakni pasal 119, tapi dengan ayat yang berbeda. WJ dijerat pasal 119 ayat (2), sedangkan CY ayat (1).

"Sanksi pidananya sama. Pidana penjara maksimal lima tahun dan denda maksimal Rp 500 juta," tukas Surya.

Saat ini, dipastikan Surya, proses penyidikan sudah dimulai, tinggal menunggu waktu hingga kasus mereka dilimpahkan ke pengadilan.

"Kita tidak bisa biarkan orang asing masuk ke Indonesia dan berbuat sesuka hati. Kasus seperti ini harus ditindak agar menimbulkan efek jera," pungkasnya. 
 

 sinpo

Komentar: