Kuota Pertalite Diperkirakan Habis Oktober 2022, Pengamat: Harus Ada Aturan Tegas dari Pemerintah
SinPo.id - Subsidi pertalite hanya tersisa 6 juta kiloliter dari 23 juta kiloliter yang disepakati hingga akhir 2022.
Pemerintah memperkirakan jumlah pertalite tersebut akan habis pada Oktober 2022, sehingga perlu adanya tambahan volume BBM subsidi, termasuk subsidi untuk solar yang volumenya terus mengalami peningkatan.
Terkait hal itu, Pengamat Energi, Sofyano Zakaria, menyarankan pemerintah untuk mengkampanyekan gerakan hemat BBM secara besar-besaran.
"Walau harga BBM sudah dinaikkan namun sejatinya tetap ada subsidi yang besar dalam BBM dan ini tetap berpengaruh besar terhadap beban APBN dan keuangan negara, ini yang harus dipahami oleh masyarakat," kata Sofyano di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022.
Menurut Sofyano, penggunaan BBM bersubsidi yang boros harus diperangi dengan berbagai cara dan harus mampu dijadikan momok serta musuh bersama, sehingga ditakuti oleh masyarakat sebagaimana kampanye yang dilakukan terhadap covid-19 dan terbukti berhasil.
"Karena itu kampanye gerakan nasional hemat BBM harusnya segera dilaksanakan oleh Pemerintah dan segenap jajarannya," ujarnya.
Selain gerakan hemat BBM, Pemerintah perlu juga membuat dan menetapkan Peraturan yang tegas dan jelas tentang pengendalian dan pengawasan yang ketat dan melekat atas BBM dan elpiji bersubsidi.
"Belajar dari pengalaman selalu jebolnya kuota BBM dan elpiji , maka pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi harus ditangani secara terpadu dan pemerintah sudah perlu membuat Satuan Tugas Nasional Pengendalian dan Pengawasan BBM Elpiji Bersubsidi jika Pemerintah serius untuk menekan besaran subsidi," pungkasnya.

