Komnas HAM Bongkar Sosok yang Ancam Bunuh Brigadir J

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 22 Agustus 2022 | 22:34 WIB
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam

SinPo.id - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam, mengungkap, sosok 'skuad lama' yang pernah memberikan ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J adalah sopir dan asisten rumah tangga mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf. 

Anam menjelaskan, sosok 'skuad lama' itu diketahui setelah melakukan penelusuran terhadap pacar almarhum Brigadir J, Vera.

"Kami komunikasi dengan Vera dan kami mendapatkan keterangan cukup detail. Memang betul tanggal 7 Juli malam, ada ancaman pembunuhan," beber Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 22 Agustus 2022.

Vera, kata Anam, juga sempat menyampaikan kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir J. Menurutnya, kalimat itu kurang lebih berisi larangan terhadap Brigadir J untuk menemui istri Sambo, Putri Chandrawati, yang sedang sakit.

"Kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh," kata Anam menirukan isi ancaman yang disampaikan Vera.

Saat itu, Vera menyebut ancaman berasal dari 'skuad'. Tapi Vera tahu siapa yang dimaksud dengan 'skuad' yang mengancam Brigadir J.

"Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC apa penjaga, sama sama tidak tahu, saya juga tidak tahu," kata Anam.

"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Maruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," sambung Anam.

Sebelumnya, Kuasa Hukum keluarga mendiang  Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pernah mengungkapkan soal ancaman pembunuhan yang diterima kliennya. Namun, Kamaruddin tidak menjelaskan sosok 'skuad lama' secara detail

"Pada Juni dia diancam untuk dibunuh. Terakhir (mendapatkan ancaman pembunuhan) 7 Juli 2022 atau sehari sebelum dia dibunuh," kata Kamaruddin.

Kamaruddin mengatakan ancaman pembunuhan diterima Brigadir J pada Kamis, 7 Juli 2022 melalui telepon dan chatting.

"Via lewat telepon WhatsApp, bahkan ada chatting-nya," tukasnya.

 sinpo

Komentar: