Muradi: Pemimpin Geng Sesungguhnya Bukan Ferdy Sambo, Tapi "Kakak Asuh"

Laporan: Tri Bowo Santoso
Minggu, 21 Agustus 2022 | 11:52 WIB
Ferdy Sambo (tengah) saat mendampingi Tito Karnavian ketika masih menjadi Kapolri. Foto: Detik
Ferdy Sambo (tengah) saat mendampingi Tito Karnavian ketika masih menjadi Kapolri. Foto: Detik

SinPo.id - Penasihat ahli Kapolri, Muradi, mengungkapkan, Irjen Pol. Ferdy Sambo bukanlah kepala geng dalam faksi internal Polri.

“Irjen Ferdy Sambo itu bukan kepala atau pimpinan dari salah satu faksi atau geng yang ada di internal Polri,” ujar Prof. Muradi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran ini menjelaskan, figur “Kakak Asuh” inilah yang menjadi pemimpin geng di internal Polri. Muradi-pun meminta publik untuk mencermati sosok yang telah menyematkan bintang pertama kalinya kepada Ferdy Sambo sebagai perwira tinggi (Pati) Korps Bhayangkara.

"Dari situ kita akan lihat bahwa ada yang jauh lebih senior dari Irjen Sambo yang menjadi 'kakak asuh' Irjen Sambo dan kawan-kawan yang menjadi bagian dari faksi tersebut," ujarnya.

Muradi mengaku tak heran jika ada sebagian dari anggota Timsus yang memiliki kedekatan dengan "kakak asuh" yang sampai saat ini belum diproses dan dievaluasi keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam.

"Karena kedekatan tersebut, baik yang satu leting angkatan maupun pernah bersama-sama tugas, maka ada kehati-hatian yang dilakukan oleh Timsus dalam memproses sejumlah perwira yang lebih senior dari Irjen Sambo tersebut," ujarnya.

"Sehingga tampak ada kesan abai dan tidak patuh atas instruksi dan perintah Kapolri," kata Muradi melanjutkan.

Menurut Muradi, Ferdy Sambo adalah salah satu orang yang diarahkan oleh "kakak asuh" pentolan geng yang ada di Polri. Menurutnya, jika timsus bisa memeriksa dan membuktikan ada keterlibatan "kakak asuh" ini, maka perlawanan ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo bisa meredup.

"Dari situ maka posisi Irjen Sambo dan sejumlah perwira yg menjadi bagian dari faksi yang dimaksud akan redup dan timsus akan mudah melakukan kerja-kerja pengungkapannya," tandasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI