JK Rowling Dapat Pesan Ancaman Usai Kecam Penikam Salman Rushdie

Laporan: Tri Bowo Santoso
Minggu, 14 Agustus 2022 | 08:42 WIB
Penulis serial Harry Potter, JK Rowling. Foto: Istimewa
Penulis serial Harry Potter, JK Rowling. Foto: Istimewa

SinPo.id - Penulis serial Harry Potter, JK Rowling mengaku mendapat pesan berupa ancaman setelah mengecam serangan yang dilakukan pria bersenjata terhadap penulis “The Satanic Verses” Salman Rushdie di Amerika Serikat (AS).

Serangan terhadap pria kelahiran Mumbai, India, 19 Juni 1947 itu membuat sejumlah tokoh sastra bersuara. Di Twitter, Rowling menyatakan kegeramannya atas penikaman Rushdie di atas panggung.

Namun setelahnya, penulis asal Inggris itu mengunggah tangkapan layar yang berisi pesan ancaman sebagai tanggapan atas cuitannya.

"Jangan khawatir, kamu berikutnya," begitu pesan tersebut.

Rowling mengatakan kepolisian telah terlibat untuk menyelidiki pesan ancaman tersebut, seperti diberitakan The National.

Penikaman Rushdie terjadi ketika ia menghadiri acara di Chautauqua Institution, New York pada Jumat, 12 Agustus 2022. Rushdie langsung dilarikan ke rumah sakit untuk operasi darurat dan telah ditempatkan pada ventilator.

Terduga penyerang adalah Hadi Mattar, dan telah didakwa dengan percobaan pembunuhan. Mattar lahir di AS dari orangtua berkebangsaan Lebanon yang berimigrasi dari Yaroun, sebuah desa perbatasan di Lebanon selatan.

Rushdie menjadi terkenal setelah penerbitan novelnya tahun 1981 berjudul "Midnight's Children", yang memenangkan Booker Prize untuk penggambaran kolonial dan pascakolonial India.

Kemudian pada 1988, ia merilis buku kontroversial berjudul "Ayat-ayat Setan" yang memicu kerusuhan di seluruh dunia. Sedikitnya 45 orang meninggal dalam aksi protes menentang novel tersebut.

Setahun setelah buku itu diterbitkan, mantan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie dengan hadiah sekitar 3 juta dolar AS.

Rushdie menghabiskan sembilan tahun bersembunyi di Inggris di bawah program perlindungan pemerintah Inggris.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rushdie telah mencoba menjalani kehidupan normal sebagai penulis. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI