Ancaman Krisis Pertalite, Puan Maharani : Pemerintah Harus Gerak Cepat
SinPo.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengingatkan pemerintah bergerak cepat dalam menghadapi krisis Pertalite, karena BBM bersubisidi tersebut sudah membebani APBN. Tercatat, BBM jenis Pertalite diprediksi akan semakin langka dan perlu rencana cadangan (contingency plan) dalam penyalurannya.
"Konsumsi pertalite sudah mendekati batas kuota subsidi yang ditetapkan pemerintah, yaitu 23,05 juta kiloliter (KL). Cadangan yang ada diperkirakan hanya bisa disalurkan hingga September 2022," kata Puan, dalam keterangan persnya, Jumat 12 Agustus 2022.
Menurut Puan, contingency plan perlu dibarengi dengan penambahan anggaran subsidi BBM untuk masyarakat kelas menengah ke bawah yang sangat membutuhkan, agar tetap bisa mengakses BBM bersubsidi.
“Tentunya, ini akan memberatkan masyarakat kecil, terutama yang mata pencahariannya sangat bergantung pada BBM jenis pertalite. Perlu ada langkah extra ordinary untuk mengatasi krisis pertalite,” ujar Puan menambahkan.
Selain itu, program pembatasan pembelian BBM bersubsidi, serta sosialisasi program subsidi tepat sasaran juga harus segera dilaksanakan. Karena telah menyedot APBN hingga Rp502 triliun dan terancam membengkak jika angka konsumsi pertalite bertambah.
“Dengan begitu, subsidi dari pemerintah, termasuk alokasi tambahan anggarannya, betul-betul tepat sasaran diberikan kepada
masyarakat yang berhak memperolehnya,” kata Puan menjelaskan.

