Ukraina Ogah Hentikan Perang Sebelum Merebut Kembali Crimea Dari Rusia

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 11 Agustus 2022 | 03:42 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/Twitter
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/Twitter

SinPo.id -  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya harus kembali merebut Crimea untuk mengakhiri perangnya dengan Rusia. Crimea diketahui dicaplok oleh Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu.

Dilansir CNN pada Kamis, 11 Agustus 2022 seruan itu disampaikan Zelensky dalam pernyataan terbarunya. Perang di Ukraina telah berlangsung sejak Moskow mengirimkan pasukannya ke negara tetangganya itu pada 24 Februari 2022 lalu.

"Perang Rusia melawan Ukraina dan melawan seluruh Eropa yang bebas dimulai dengan Crimea dan harus diakhiri dengan pembebasannya," tegas Zelensky dalam pernyataannya.

"Saat ini tidak mungkin untuk mengatakan kapan ini akan terjadi. Tapi kita secara konstan terus menambahkan komponen yang diperlukan ke dalam formula untuk pembebasan Crimea," kata Zelensky.

"Crimea adalah milik Ukraina, dan kita tidak akan pernah menyerah," tegas Zelensky menambahkan.

Lebih lanjut, Zelensky menyebut pendudukan Rusia atas Crimea telah mengancam keamanan global.

"Kehadiran penjajah Rusia di Crimea merupakan ancaman bagi seluruh Eropa dan bagi stabilitas global. Tidak akan ada perdamaian yang stabil dan abadi di banyak negara di tepi Laut Mediterania selama Rusia mampu menggunakan semenanjung kita sebagai pangkalan militernya," sebut Zelensky.

Zelensky kemudian mengingatkan pentingnya sejarah Semenanjung Crimea bagi warga Ukraina.

"Negara kita adalah rumah bagi orang-orang yang kebudayaan dan aspirasi nasionalnya dibentuk di Crimea. Oleh karena itu, ketika kita mengupayakan pembebasan semenanjung itu, kita berjuang untuk pemulihan integritas wilayah negara kita, dan untuk kembalinya rumah bagi penduduk asli Ukraina," ujarnya.

Pada Selasa, 9 Agustus 2022 waktu setempat, rentetan ledakan dilaporkan mengguncang area yang menjadi pangkalan udara Rusia di Crimea.

Otoritas Ukraina tidak secara resmi mengomentari ledakan itu. Diketahui bahwa pasukan Ukraina tidak pernah melancarkan serangan ke wilayah Crimea sejak Rusia menginvasi.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, membantah jika pangkalan udara Saki di Crimea itu telah digempur. Diklaim oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa amunisi yang disimpan di pangkalan itu meledak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI