Inflasi China Tinggi Karena Harga Daging Babi Naik

Laporan: Tri Bowo Santoso
Rabu, 10 Agustus 2022 | 22:35 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Inflasi China diperkirakan bakal mencapai 3%. Salah satu permasalahannya adalah kenaikan harga daging babi.

Gelombang inflasi dunia juga turut mempengaruhi perekonomian terbesar negeri tirai bambu tersebut. Hal ini memicu kenaikan sejumlah harga di China.

"Jika inflasi melebihi target yang ada, kami berpikir bahwa pembuat kebijakan akan menghadapi dilema memilih antara inflasi dan pertumbuhan," tulis Analis CICC dalam catatan penelitiannya, dilansir dari Bloomberg, Rabu, 10 Agustus 2022.

Kenaikan harga daging babi menjadi pendorong utama inflasi di China menjadi lebih tinggi. Sebenarnya China sudah berupaya menahan kenaikan harga daging babi melalui berbagai langkah, diantaranya mempelajari penjualan daging babi dari cadangan negara dan meminta peternak babi untuk tidak menimbun persediaan.

“Pandangan arus utama berpendapat bahwa siklus babi itu independen, dan tingkat inflasi secara keseluruhan tidak akan meningkat,” tulis para analis CICC.

Namun, secara keseluruhan inflasi harga konsumen di China tetap relatif rendah dibandingkan dengan melonjaknya biaya yang terlihat di tempat lain, karena permintaan tetap tertekan oleh kebijakan pengendalian Covid yang ketat dan wabah sporadis.

China melaporkan data inflasi Juli pada hari ini. Di mana para ekonom meprediksi CPI China meningkat menjadi 2,9%.

 sinpo

Komentar: