Sri Mulyani Bilang Inflasi Indonesia Masih Lebih Baik Dibanding Turki dan Argentina

Laporan: Sinpo
Selasa, 09 Agustus 2022 | 04:58 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: Tangkapan layar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: Tangkapan layar

SinPo.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani bilang, inflasi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan Argentina dan Turki.

Inflasi Indonesia pada Juli tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (yoy). Sementara, Turki 79,6 persen (yoy) pada Juli dan Argentina sebesar 64 persen pada Juni 2022.

"Inflasi Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang sedang bergulat baik karena komoditas maupun krisis," ujarnya dalam Kuliah Umum UI, Senin, 8 Agustus 2022.

Menurut Sri Mulyani, inflasi Indonesia jauh lebih rendah dikarenakan kebijakan pemerintah yang menjaga harga-harga di dalam negeri, terutama harga energi di tengah kenaikan minyak dunia.

Harga energi dalam hal ini bahan bakar minyak (BBM) subsidi bisa dipertahankan tetap karena fundamental ekonomi yang kuat. 

Hal ini, kata Sri Mulyani, mencerminkan bahwa  penerimaan negara surplus sejak awal tahun, sehingga APBN memiliki cukup dana untuk menambah anggaran subsidi sebagai kompensasi kenaikan harga minyak dunia.

Penerimaan negara tumbuh tinggi sejak awal tahun ini ditopang oleh kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.

"Ini hasil kebijakan dan memang ada biaya yakni APBN karena terjadi kenaikan harga komoditas yang luar biasa," tutur Sri Mulyani.

Sementara, negara lain tak bisa melakukan hal tersebut. Seperti Turki yang harus menaikkan harga BBM di negaranya, sehingga terjadi lonjakan inflasi. Begitu juga Argentina yang memang dalam krisis keuangan.

Jadi dalam hal ini, perekonomian Indonesia juga jauh lebih baik dari kedua negara ini. Pada kuartal II-2022 bahkan tumbuh 5,4 persen, lebih tinggi dari kuartal I sebesar 5,01 persen.

Dengan kinerja yang positif ini, Indonesia saat ini dikatakan sudah melewati masa krisis.

"Jadi Indonesia menjadi salah satu negara yang cepat dalam pemulihan ekonomi dan stabil. Saat sudah terjadi krisis, indikator Indonesia sudah melewati masa kritis level," tandas Sri Mulyani.

 sinpo

Komentar: