Sebutan RSUD Berubah Jadi Rumah Sehat, Ini Kata Dinkes DKI

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 05 Agustus 2022 | 12:56 WIB
Anies Baswedan saat memberikan penjenamaan Rumah Sehat Jakarta/SinPo.id
Anies Baswedan saat memberikan penjenamaan Rumah Sehat Jakarta/SinPo.id

SinPo.id -  Sebanyak 31 RSUD DKI Jakarta diubah namanya menjadi Rumah Sehat sesuai keputusan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pun menanggapi adanya perubahan nama tersebut dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap fasilitas kesehatan (faskes).

Ia menyoroti selama ini publik mengenal citra rumah sakit sebagai tempat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Sedangkan fasilitas kesehatan yang melayani orang sehat berada di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). 

Padahal, menurutnya, kedua fasilitas itu bisa memiliki fungsi sama dalam hal pencegahan penyakit.

"Kalau puskesmas kan sudah pusat kesehatan masyarakat, upaya orang untuk sehat. Rumah sakit ini kan image-nya sakit, sakit untuk sembuh, tetapi kan melalui jalur sakit dulu untuk sembuh," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia saat dikonfirmasi, Jumat 5 Agustus 2022.

Sementara penggunaan kata Rumah Sehat menurutnya sebagai upaya preventif untuk upaya memberikan kesehatan kepada masyarakat.

"Rumah Sehat untuk Jakarta itu hadir untuk menunjukkan bahwa upaya preventif promotif itu bisa dilakukan oleh semua fasilitas kesehatan," 

Kendati begitu, Dwi memastikan peran puskesmas tak akan hilang dengan perubahan nama RSUD menjadi rumah sehat untuk Jakarta. Dwi memandang puskesmas tetap memiliki peran melakukan pencegahan secara primer, sekunder, dan tersier.

"Preventif itu artinya pencegahan itu ada level 1. Mencegah seseorang itu sebelum terpapar dengan penyakitnya. Contohnya, pencegahan tingkat 1 itu misalnya dengan imunisasi. Itu selain pencegahan sifatnya spesifik dan dia juga mencegah sebelum orang terpapar, misalnya bertemu dengan si virus atau bakterinya dengan imunisasi," jelasnya.

Dia berharap istilah Rumah Sehat untuk Jakarta tetap ada. Di sisi lain, menurutnya saat ini masyarakat tetap perlu dibangun kesadaran untuk menjaga kesehatan.

"Yang 31 Rumah Sehat untuk Jakarta itu akan tetap demikian selama ini. Jadi penyebutan lengkapnya, contohnya Rumah Sehat untuk Jakarta RSUD Tarakan dan lain-lain," tukas dia.


 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI