Putin Siap Bantu China Melawan Taiwan dengan Syarat
SinPo.id - Wakil Ketua Komite Internasional Dewan Federasi Rusia, Vladimir Dzhabarov, menyatakan, Moskow siap mendukung China untuk memperebutkan Taiwan. Namun, negara beruang merah itu juga berharap negeri tirai bambu juga membantunya melanjutkan perangnya di Ukraina.
Dzhabarov mengatakan harapannya bahwa bantuan untuk China akan menjadi "gerakan dua arah" saat Rusia
“Artinya kita harus mendapat manfaat dari kerja sama ini,” kata Vladimir Dzhabarov, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis, 4 Agustus 2022.
"Saya yakin bahwa dalam hal ini China mengharapkan bantuan tertentu dari Rusia," tambahnya.
Menyinggung kemungkinan konfrontasi China dengan AS, Vladimir Dzhabarov meyakini, China juga akan membutuhkan dukungan dari Rusia untuk berhadapan langsung dengan AS.
Ketegangan atas Taiwan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dan laporan menunjukkan bahwa latihan tembak oleh militer China berlangsung hanya 12 mil laut dari pulau yang disengketakan.
Dukungan Rusia untuk China mungkin membuat khawatir beberapa pihak di Barat, setelah Presiden Joe Biden baru-baru ini mengubah kebijakan "ambiguitas strategis" negara itu. Kebijakan itu muncul sebagai tanggapan atas potensi serangan militer di Taiwan, untuk mengonfirmasi bahwa AS akan melangkah dalam kapasitas tertentu.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa memandang reunifikasi dengan Taiwan sebagai bagian penting dari identitas nasional Tiongkok dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk mendapatkannya kembali.
Namun, media pemerintah China menilai bahwa kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan sebagai "perang pembuka."
Dalam lawatannya ke Taipei, Pelosi berkata: "Kami tidak akan meninggalkan komitmen kami ke Taiwan dan kami bangga dengan persahabatan kami yang langgeng."
Setelah bertemu dengan presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Pelosi menambahkan, "Sangat penting agar pesannya jelas. (AS) berkomitmen untuk keamanan Taiwan, tapi ini tentang nilai-nilai demokrasi dan kebebasan kita bersama dan bagaimana Taiwan telah menjadi contoh bagi dunia."
"Apakah ada ketidakamanan Presiden China terkait dengan situasi politiknya sendiri? Saya tidak tahu," cetus Pelosi.