Modi Desak Guterres Lakukan Penyelidikan Cepat Terkait Pembunuhan Dua Prajuritnya di Kongo
SinPo.id - India mendesak PBB untuk menyelidiki secara cepat atas serangan yang dilakukan gerombolan pemberontak di Kongo terhadap personel misi perdamaian PBB MONUSCO yang mengakibatkan dua penjaga asal negara yang berjulukan Barata itu tewas.
Dalam percakapan telepon pada Jumat, 29 Juli 2022, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres agar segera membawa para pelaku insiden itu ke pengadilan.
Mengutip laporan India Today, Guterres merespon Narendra Modi dengan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari dua personel Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) yang terbunuh itu, dan juga menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah dan rakyat India. .
Ia mengulangi kecamannya yang tegas atas serangan terhadap MONUSCO dan menjanjikan penyelidikan segera dan transparan.
Dua anggota BSF yang merupakan kepala pasukan, Shishupal Singh dan Sanwala Ram Vishnoi, dibunuh pada Selasa, 26 Juli 2022 oleh gerombolan pemberontak yang menyerbu ke fasilitas PBB di Butembo di negara Afrika Tengah. Keduanya termasuk di antara 18.000 personel PBB yang dikerahkan di DRC untuk MONUSCO (misi penjaga perdamaian organisasi internasional di negara itu).
Selama ini India telah menunjukkan kesetiaan dan komitmennya untuk pemeliharaan perdamaian PBB, dengan mengerahkan 250.000 personel yang telah bertugas di 49 misi penjaga perdamaian PBB.
India saat ini memiliki lebih dari 5.500 pria dan wanita dengan baret biru yang dikerahkan di sembilan dari 12 misi penjaga perdamaian PBB.
Menteri Luar Negeri S Jaishankar telah mengungkapkan kesedihan atas kehilangan dua penjaga perdamaian India yang gagah berani dan menuntut agar para pelaku serangan itu harus bertanggung jawab dan diadili.

