Makin Menyudutkan Palestina, DPR Kritisi Deklarasi Yerusalem
SinPo.id - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera hadir dalam pertemuan ke-73 Committee on Middle East Questions (Komisi Urusan Timur Tengah) Inter-Parliamentary Union (IPU), Kamis, 28 Juli 2022. Acara ini dihelat secara virtual dan membahas perkembangan situasi terkini di Palestina, Yaman, dan Libya.
Sebagai anggota Komisi Timteng mewakili Asia Pasifik, Mardani menilai, bahwa skema penyelesaian yang ditawarkan selama ini cenderung tidak menguntungkan pihak Palestina. Justru Palestina kerap menjadi pihak yang kerap menjadi korban.
“Kita harus melihat bahwa situasi konflik Israel-Palestina itu tidak seimbang dan tidak setara,” ujar Mardani.
Politisi PKS itu juga mengkritik Deklarasi Yerusalem, kesepakatan bilateral terbaru antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel. Menurutnya langkah tersebut makin mengucilkan posisi Palestina.
"Sebuah langkah berbahaya yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan, dan memberi pendudukan lampu hijau lain untuk menabur kerusuhan dan ketegangan, menyebarkan kehancuran, dan memaksakan kontrol penuhnya melalui terorisme, perang dan agresi. Deklarasi tersebut selanjutnya merupakan agresi terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” katanya.
Di sisi lain, Mardani kembali menegaskan posisi dasar Indonesia yang terus berkomitmen mendukung terciptanya Negara Palestina yang berdaulat, mandiri, layak, dan demokratis dengan Al Quds (Yerusalem) sebagai ibukotanya sejalan dengan solusi dua negara. Merespon briefing yang disampaikan Matthias Burchard, Perwakilan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA), badan di PBB yang menangani pengungsi Palestina, Mardani mengapresiasi kerja-kerja UNRWA.
“Izinkan saya untuk mengambil kesempatan sangat baik ini untuk menyampaikan atas nama Indonesia, parlemen, pemerintah, dan rakyat, penghargaan kami kepada UNRWA yang telah memainkan peran yang sangat penting dalam menyediakan kebutuhan dasar kemanusiaan bagi rakyat Palestina sejak lebih dari tujuh dekade. Ini sangat berarti untuk menjaga harapan rakyat Palestina,” pungkasnya.

