OPEreT: Pemerintah Harus Berkomitmen dalam Pelaksanaan Perlindungan Anak

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 27 Juli 2022 | 18:08 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Obrolan Perempuan Tangguh (OPEreT) menggelar  konferensi pers berkaitan dengan kasus bully yang menewaskan seorang anak di Tasikmalaya.

Dari kasus tersebut, pihaknya menegaskan bahwa pemerintah harus berkomitmen dalam pelaksanaan perlindungan anak, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022.

"Kami menegaskan bahwa kami meminta pemerintah untuk menunjukkan komitmen yang nyata untuk pelaksanaan perlindungan terhadap anak," kata salah satu pembicara dalam video konferensi pers, Rabu, 27 Juli 2022.

Selain itu, pihaknya juga mengecam pernyataan dari salah seorang pejabat yang mengatakan bahwa kasus bullying yang melibatkan tiga orang pelaku di bawah umur tersebut hanyalah candaan.

"Kami juga mengutuk keras pernyataan dari pejabat-pejabat publik yang menyakitkan bagi hati nurani kami," imbuhnya.

Selain itu OPEreT juga mengajak para perempuan untuk tidak hanya bergerak, tetapi juga menjadi penggerak dalam kampanye perlindungan anak.

"Perempuan sudah saatnya menjadi penggerak untuk memulai kampanye perlindungan terhadap anak, dan ini akan menjadi kerjasama lintas gender," pungkasnya.

Seperti diketahui, bocah sebelas tahun asal Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, meninggal dunia setelah dirundung teman-temannya. Korban meninggal di rumah sakit akibat dari depresi.

Pasalnya, video ketika ia dipaksa menyetubuhi kucing oleh pelaku, sudah tersebar di dunia maya.
 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI