Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat, Risiko Resesi Tak Dapat Dihindari
SinPo.id - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengakui pertumbuhan ekonomi AS melambat. Hal ini membuat risiko resesi tak dapat dihindari.
"Saya tidak mengatakan bahwa kita pasti akan menghindari resesi. Tapi saya pikir ada jalan yang membuat pasar tenaga kerja tetap kuat dan menurunkan inflasi," kata Janet, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 25 Juli 2022.
Pihaknya juga menyatakan ada sekitar 372 ribu pekerjaan diciptakan dan tingkat pengangguran bertahan di 3,6 persen. Hal itu menunjukkan bahwa ekonomi AS masih jauh dari risiko resesi.
"Jumlah pekerja meningkat selama empat bulan berturut-turut, artinya ini bukan ekonomi yang sedang dalam resesi, tapi kita berada dalam periode transisi di mana pertumbuhan melambat," tutur Janet.
Selain itu, kenaikan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini juga turut membantu mengendalikan harga yang melonjak akibat inflasi yang terlalu tinggi.
"Kenaikan suku bunga cukup untuk menurunkan harga tanpa memicu penurunan ekonomi yang luas. Resesi adalah kelemahan ekonomi yang luas, tapi kami tidak melihatnya sekarang," ucapnya.
Meski demikian, data yang dirilis minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja AS melemah, dengan klaim yang menyatakan bahwa tunjangan pengangguran mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan.

