Panglima TNI Minta Dokter Forensik Kedepankan Objektivitas Saat Autopsi Ulang Brigadir J

Laporan: Tri Bowo Santoso
Minggu, 24 Juli 2022 | 23:29 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI AD, Andika Perkasa. Foto: Liputan6
Panglima TNI, Jenderal TNI AD, Andika Perkasa. Foto: Liputan6

SinPo.id - Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa meminta  kepada Dokter Forensik Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) yang akan terlibat autopsi ulang jasad Brigadir J untuk menjaga integritas dan keilmuan dalam mengungkap penyebab kematian ajudan Irjen Pol. Ferdy Sambo tersebut.

"Saya akan menitipkan pesan untuk menjaga kredibilitas kita, jaga integritas dan seterusnya," tegas Andika kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu 24 Juli 2022.

Andika juga meminta kepada dokter forensik untuk mengedepankan objektivitas. Sebab, kata mantan KSAD itu, penunjukan terhadap dokter forensik  merupakan permintaan dari PDFI secara langsung.

"Intinya keilmuan, objektifitas itu harus prioritas kita," tukas Andika.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan lampu hijau soal permintaan dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) terkait keperluan autopsi ulang jasad Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Andika menyatakan, pihaknya telah menyetujui permintaan perbantuan autopsi ulang dari PDFI itu yang menunjuk dokter F dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

"Tapi yang jelas dipilih oleh perhimpunan dokter forensik karena memang punya kompetensi, dokter F. Ini dari RSPAD," kata Andika kepada awak media di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu 24 Juli 2022.

Andika menjelaskan, keikutsertaan dokter F dalam keperluan autopsi ulang jenazah Brigadir J ini murni bukan keinginan dari TNI.

Dirinya mengaku mendengar adanya keinginan dari beberapa pihak termasuk tim kuasa hukum Brigadir J maupun dari Polri untuk menyertakan dokter forensik dari TNI.

"Jadi bukan saya yang kemudian menawarkan, saya dengar ada keinginan apakah dari tim pembela hukum atau dari pihak Polri," imbuh Andika.

Sejauh ini, kata Andika, pihaknya juga belum menjalin komunikasi dengan pihak manapun untuk melibatkan anggotanya tersebut.

Yang terpenting, kata Andika, apabila memang dibutuhkan, maka pihaknya siap untuk membantu proses apapun termasuk untuk autopsi ulang jenazah.

"Yang jelas kami siap, kami siap karena memang kami punya sumber daya manusianya. Kami juga punya RSnya seandainya diperlukan," tandas Andika.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI