Orangtua Brigadir J Berharap Penemuan CCTV Bisa Ungkap Kematian Anaknya Secara Terang Benderang

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 22 Juli 2022 | 11:53 WIB
Samuel Hutabarat, Ayah dari Brigadir J. Foto: Istimewa
Samuel Hutabarat, Ayah dari Brigadir J. Foto: Istimewa

SinPo.id - Samuel Hutabarat, Ayah dari Brigadir J merespon temuan rekaman CCTV terkait kasus kematian anaknya di rumah dinas Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022.

Sebelumnya, polisi menyebut CCTV yang ada di rumah Irjen Ferdy Sambo rusak selama 2 minggu sebelum kejadian.

Kini, polisi berhasil menemukan rekaman CCTV yang ada di sekirar rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri tersebut.

Samuel mengaku mendapat kabar terkait penemuan rekaman CCTV tersebut melalui media.

Padahl, sejak awal, Samuel sudah mempertanyakan perihal CCTV kepada pihak Mabes Polri yang mengantarkan jenazah anaknya ke rumah duka.

Namun, kala itu pihak kepolisian menyebut bahwa CCTV yang ada di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut tidak lengkap.

"Ya itu saya dengar juga dari media. Yang saya pertanyakan dari awal semenjak kematian anak kita, yang datang dari Mabes memberitahukan kronologi, saya tanyakan ndak usah rumit-rumit, Pak, itu kan ada CCTV."

"Dijawab bahwa CCTV di rumah dinas itu tidak lengkap, apalagi yang menghadap pintu utama, kamar utama," kata Samuel dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat, 22 Juli 2022.

Samuel kemudian bertanya-tanya darimana polisi akhirnya bisa menemukan rekaman CCTV tersebut.

Sebelumnya, Polri menemukan rekaman closed circuit television (CCTV) baru yang terkait dengan misteri Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyebut, rekaman CCTV itu didapatkan dari sejumlah sumber yang dirahasiakan.

"Beberapa bukti baru CCTV, nah ini sedang proses di laboratorium forensik untuk kita lihat. Karena tentu ini kita peroleh, penyidik memperoleh dari beberapa sumber," ujar Andi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 20 Juli 2022.

Ia menuturkan bahwa rekaman CCTV itu juga kini masih diteliti oleh tim laboratorium forensik. Sebab, masih perlu ada yang disinkronisasikan terkait rekaman tersebut.

"Ada beberapa hal yang harus disinkronisasi-sinkronisasi, kaliberasi waktu. Kadang-kadang ada tiga CCTV di sana, di satu titik yang sama tapi waktunya bisa berbeda-beda. Nah tentunya ini harus melalui proses yang dijamin legalitasnya. Jadi bukan berdasarkan apa maunya penyidik, tapi berdasarkan data daripada CCTV itu sendiri," jelasnya.

Saat ditanya isi rekaman CCTV itu, Andi Rian mengaku enggan untuk menjawabnya. Dia bilang, rekaman CCTV itu masih dirahasiakan lantaran masuk ke dalam materi penyidikan.

"Terkait dengan CCTV juga tidak perlu kita jelaskan di sini, karena itu materi penyidikan. Yang jelas saat ini sedang bersad di labfor untuk dilakukan proses-proses digital forensik di sana. Hasilnya juga nanti akan disampaikan oleh ahli kepada penyidik bukan kepada siapa-siapa," pungkasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI