Ketum PSTI Ingatkan PSSI Soal Bidding Tuan Rumah Piala Asia 2023

Laporan: Tri Bowo Santoso
Jumat, 22 Juli 2022 | 07:47 WIB
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro. Foto: Dok. Pribadi
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro. Foto: Dok. Pribadi

SinPo.id -  Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro mengingatkan PSSI soal bidding tuan rumah Piala Asia 2023 mendatang.

Ia mengingatkan, soal kedekatan waktu antara Piala Dunia U20 dengan Piala Asia 2023 yang disebutnya bukanlah event biasa.

“Kalau kita jadi tuan rumah, keuntungannya berarti kita jadi masuk plot 1 dan bukan lagi plot 4. Potensi besar lolos babak berikutnya. Tetapi kita menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 yang cuma berjarak beberapa hari saja jika merujuk waktu normal,” ujar Indro, Jumat, 22 Juli 2022.

Sebagai informasi, Piala Dunia U20 diselenggarakan pada 20 Mei-11 Juni 2023. Sedangkan menurut rencana Piala Asia 2023 diselenggarakan pada 16 Juni-16 Juli 2023.

Indro lantas menilai, hal itu yang harus jadi perhatian PSSI, karena Piala Dunia U20 bukanlah event biasa. Apalagi pada tahun 2023 juga mulai masuk musim politik Pilpres yang menurutnya bisa jadi pisau bermata dua.

Kata Indro, satu sisi bagus sepak bola bisa jadi pemersatu di tengah kericuhan pesta politik, di sisi lain akan tambah runyam jika dua event besar itu sama-sama tidak berhasil.

“Nah itu yang harus menjadi perhatian. Kita tahu, mulai tahun depan itu masuk tahun politik dan sepak bola bisa menjadi alat pemersatu kalau dua event berhasil,” paparnya.

Meskipun begitu, kata dia, pihaknya mendukung PSSI yang mengajukan bidding untuk Piala Asia 2022.

“Kami dukung. Karena sepak bola terbukti alat pemersatu bangsa. Ini terbukti saat ada Pilkada DKI yang begitu keras di tahun 2016, namun ketika ada Piala AFF, semua terlupakan dan mendukung Timnas. Apalagi demi timnas, suporter akan selalu di belakang mereka. Selamanya,” paparnya.

Indro pun sekali lagi mengingatkan, sepak bola adalah perekat dan jika Indonesia menjadi tuan rumah event Piala Asia 2023, maka bisa jadi peredam panasnya konflik politik.

“Itu benar-benar bisa meredakan panasnya situasi politik. Apalagi kalau kita menunjukkan prestasi dan bisa menjadi tuan rumah yang baik,” tutupnya.

Sebelumnya, PSSI memastikan Indonesia akan mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Seperti yang diketahui, China yang sebelumnya ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Asia tahun depan, memilih mundur karena meningkatnya kasus Covid-19.

Atas kekosongan tersebut, AFC pun menawarkan kepada anggotanya untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Sebelumnya Indonesia melalui PSSI masih mengkaji untuk ikut penawaran atau bidding Piala Asia 2023. Sebab, penyelenggaraan Piala Asia 2023 akan berdekatan dengan berakhirnya Piala Dunia U20 di mana Indonesia juga menjadi tuan rumah.

Namun, setelah berkoordinasi dengan pemerintah, PSSI akhirnya mantap memutuskan untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah.

"Setelah PSSI berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpora, akhirnya PSSI resmi mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023," kata Mochamad Iriawan.

"PSSI pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Menpora Zainudin Amali yang telah mendukung rencana ini," tandas pria yang karib disapa Iwan Bule itu.sinpo

Komentar: