Kemiskinan di Indonesia Menurun di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 19 Juli 2022 | 13:07 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. Foto: Dok UI
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. Foto: Dok UI

SinPo.id - Di tengah tekanan harga komoditas global, khususnya harga pangan dan energi, kesejahteraan masyarakat di Indonesia justru meningkat.Terlihat dari menurunnya angka kemiskinan sejak akhir tahun lalu.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, tingkat kemiskinan di Indonesia per Maret 2022, menurum menjadi 9,54 persen dari 9,71 persen di bulan September 2021.

"Ini merupakan hal yang positif, mengindikasikan efektif dan perlu dilanjutkannya fungsi APBN sebagai peredam guncangan (shock absorber),” kata Febrio, Selasa 19 Juli 2022.

Meski demikian, pihaknya juga mengungkapkan bahwa ambang batas garis kemiskinan Indonesia meningkat seiring dengan gejolak ekonomi global. Namun masih dapat kembali diturunkan dengan adanya kebijakan yang tepat.

"Studi Bank Dunia menyebutkan bahwa kenaikan harga komoditas di dalam negeri, yang dipicu oleh pergerakan harga komoditas global, diperkirakan akan menaikkan angka kemiskinan sebesar 0,2 poin persentase," tuturnya.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk menstabilkan perekonomian guna mengurangi risiko inflasi. APBN sendiri telah mengambil peran penting sebagai shock absorber dengan meredam kenaikan tekanan harga komoditas global.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI