Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 Masih Beda Pandangan Soal Perang Rusia dan Ukraina
SinPo.id - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Bali berakhir tanpa ada pernyataan bersama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia yang memegang Presidensi G20 akan merilis kesimpulan dari pertemuan dua hari ini.
Komunike sendiri merupakan hasil puncak sebuah pernyataan bersama mengenai isu yang dibahas dan langkah konkret yang diambil.
"Saya rasa kita semua sepakat bahwa pertemuan G20 ini di bawah presiden G20 2022 berada di saat-saat penuh tantangan dan sulit karena ketegangan geopolitik," ucapnya dalam konferensi pers, Sabtu, 16 Juli 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, menambahkan, pihaknya telah menyiapkan hasil dari pertemuan dua hari ini yang disebut sebagai chair summary. Ada 14 paragraf atau hasil setelah pertemuan menkeu dan gubernur bank sentral G20 ini.
"Maka komunikasi kita bagikan akan 14 paragraf hasil pertemuan dua hari ini," tutur Sri Mulyani.
Namun, dua paragraf di antaranya tidak disetujui oleh forum. Salah satunya persoalan perang Rusia dan Ukraina yang masih sulit mencapai kesepakatan. Menurut Sri Mulyani ada perbedaan pandangan sejumlah negara dalam membahas hal tersebut.
"Kebanyakan draf itu didukung oleh semua anggota. Hanya saja dua paragraf menjelaskan tetapi ada perbedaan. Kita tahu masing-masing negara punya isu dan mereka memiliki langkah-langkah yang belum direkonsiliasi. Jadi masih ada forum lain seperti PBB dan lainnya terkait isu perang," ungkapnya.
Sri Mulyani menambahkan, isu lain yang juga menjadi perhatian dalam pertemuan ini adalah transisi keuangan untuk ekonomi hijau, meningkatkan keuangan berkelanjutan, dan keterjangkauan instrumen hijau.
"Dalam pertemuan FMCBG, dua topik lain yang dibahas yaitu pajak dan pembangunan, serta transparansi pajak. Anggota G20 menegaskan pembangunan teknis, untuk dua pilar tersebut. Para anggota untuk implementasikan transparansi perpajakan," tandasnya.