Parpol Diminta Jangan Paksakan Ketum dengan Elektabilitas Rendah Jadi Capres

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 16 Juli 2022 | 18:56 WIB
Ilustrasi Parpol (Ist)
Ilustrasi Parpol (Ist)

SinPo.id - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut Partai Politik (Parpol) jangan terlalu memaksakan mengusung Ketua Umum (Ketum) atau kader partainya untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024, jika memiliki elektabilitas rendah.

Menurutnya hal itu perlu menjadi introspeksi dan bahan evaluasi bagi partai mengingat publik akan lebih cenderung tertarik terhadap calon diluar Parpol seperti dari Kepala Daerah yang elektabilitasnya lebih tinggi.

"Mustinya Parpol berubah dan introspeksi diri. Ketika Ketum atau kadernya tidak punya elektabilitas tinggi mereka harus mengevaluasi," ujar Komarudin kepada wartawan, Sabtu 16 Juli 2022.

Menurut Ujang ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya penilaian pubik terkait banyaknya kasus korupsi yang terjadi di tubuh partai dan permasalahan yang ada di Parlemen.

Dalam konteks itu, kata Ujang, masyarakat akan mendukung calon di luar partai. Di saat yang sama, belum terkontaminasinya Kepala Daerah pada permasalahan yang ada didalam partai menjadi pertimbangan tersendiri.

"Publik mengoreksi itu, Oleh sebab itu, kesannya Kepala Daerah itu masih bisa diandalkan publik sehingga elektabilitasnya tinggi," ungkapnya.

Maka dari itu ia menekankan pentingnya intropeksi bagi partai, selain meningkatkan standarisasi perekrutan dan kaderisasi yang terus berjalan. Mengingat semua kepemimpinan bangsa itu bersumber dari Parpol.

"Jadi, kalau parpolnya bagus otomatis melahirkan pemimpin-pemimpin bagus. Oleh sebab itu, secara kelembagaan dan fungsi partai harus jalan," kata Komarudin

"Misalnya rekrutmen partai dan kaderisasi enggak jalan. Semua hampir ga jalan," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI