Nilai Tukar Dolar AS Tembus Rp15.020, Penyebabnya Masih Dampak dari Perang Rusia-Ukraina
SinPo.id - Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah 28 poin di level Rp15.020 dalam perdagangan sore ini.
Menurut Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, salah satu faktor pemicu melemahnya rupiah, karena adanya sentimen dari ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina kemudian mendorong tekanan ekonomi dan politik global menjadi semakin parah.
"Rusia sendiri adalah negara pemasok minyak mentah terbesar kedua di dunia. Peperangan yang terjadi ini otomatis mendorong kenaikan harga minyak hingga berkali-kali lipat, dan kemudian menyebabkan kesulitan akses energi. Masalah ini kemudian mendorong terjadinya krisis energi," terang Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7/2022).
Sementara Ukraina juga memegang peranan penting dalam perdagangan komoditas dunia. Karena, Kiev adalah salah satu pemasok gandum terbesar dunia.
"Karena perang ini, otomatis harga pangan melonjak pula, dan kemudian mendorong terjadinya krisis pangan," jelasnya.
Perang ini, kata Ibrahim, berimbas pada lonjakan harga komoditas pangan dan energi dunia, dan kemudian mendorong kenaikan inflasi di berbagai belahan dunia.
"Negara lain yang tidak memiliki kemampuan untuk memberikan subsidi, otomatis bebannya dilimpahkan ke masyarakat. Ini kemudian mendorong terjadinya inflasi di berbagai negara, dan bahkan bisa mendorong mereka ke arah resesi," tandasnya.
Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Jumat (15/7/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.010 - Rp15.060.

