DPR Temukan Sejumlah Kekurangan Dalam Penyelenggaraan Haji 2022
SinPo.id - Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2022 secara Umum telah berjalan dengan lancar. Indonesia telah mengirimkan jemaah haji dalam jumlah yang cukup besar dan merupakan negara muslim terbesar dunia yang mengirimkan jamaahnya ke tanah suci.
Ketua Panja Haji 2022/Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadziliy mengatakan bahwa semua aspek pelayanan telah disediakan dengan baik.
"Secara umum, aspek layanan penginapan jamaah, konsumsi jemaah selama di mekkkah, Arafah, Mina, Mudzdalifah (Armuzna) dan Madinah disediakan dengan baik, transportasi, berjalan sesuai tahapannya," kata Ace Hasan dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Juli 2022.
Namun demikian, Ace Hasan tak memungkiri bahwa ada sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan ibadah haji kali ini.
"Dalam penyelenggaraan haji yang digelar setelah dua tahun pandemi Covid-19, kami mencatat masih ada kekurangan yang dirasakan para jamaah," kata Ace.
Salah satu pelayanan yang paling disesalkan adalah pelayanan Armuzna yang belum sesuai dengan yang telah dijanjikan.
"Biaya Armuzna yang pada tahun-tahun sebelumnya sebesar pada kisaran 1500 SAR, tahun ini mengalami kenaikan menjadi 5.531 SAR tak sebanding dengan pelayanan yang dirasakan para jamaah," kata Ace.
"Pelayanan jamaah sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Tambahan terakhir untuk biaya Armuzna yang kami setujui sebesar Rp 1,5 Triliun," sambungnya.
Kemudian, jarak genda di Mina dinjlai masih terlalu jauh untuk melakukan jamarah. Hal ini membuat para jemaah jadi kelelahan dalam perjalanan menuju lokasi jamarah.
"Jarak tenda di Mina dengan jamarah masih jauh hingga 7 KM sehingga menguras stamina jamaah. Seharusnya dengan kapasitas terbatas, penempatan jamaah bisa diberikan pada jarak yang lebih dekat, tidak seperti kondisi haji sebelumnya. Banyak jamaah yang kena dehidrasi dan kelelahan," tutur dia.
Selain itu, beberapa jemaah haji juga banyak yang belum mengupdate catatan kesehatan miliknya.
"Sehingga treatment tenaga kesehatan dalam melayani jamaah masih menggunakan rekam medis tahun 2020. Ini Tentu berpengaruh terhadap layanan kesehatan jamaah," ungkap Ace.
Hal ini diperparah dengan pengadaan obat yang masih kurang lengkap.
"Secara Umum, pelayanan kesehatan Sudah baik walaupun pengadaan obat harus diperbanyak sesuai dengan penyakit yang pada umumnya dirasakan jamaah seperti batuk, pilek dan sesak nafas," kata Ace.