BI: 20 Ribu Jenis Aset Kripto Beredar di Dunia

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 12 Juli 2022 | 20:35 WIB
Mata uang kripto. Foto: Istimewa
Mata uang kripto. Foto: Istimewa

SinPo.id - Bank Indonesia menyebut ada 20 ribu aset kripto beredar di seluruh dunia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menduga, jumlah aset kripto berpotensi bertambah di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat sejak pandemi Covid-19.

"Saat ini, ada lebih dari 20 ribu jenis kripto pribadi mata uang di seluruh dunia. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah dari waktu ke waktu dan dana yang mengalir ke mata uang kripto pribadi juga akan terus bertambah dari waktu ke waktu," kata Juda di Side Event G20, Selasa (12/7/2022).

Berkembang dan maraknya aset kripto di dunia memicu Bank Sentral di berbagai negara mengembangkan Central Bank Digital Currency (CBDC).

Mengingat perkembangan aset kripto bisa menimbulkan kekhawatiran munculnya risiko keuangan sejalan dengan tingginya kapitalisasi pasar yang dikombinasikan dengan adopsi yang kuat.

"Selain itu, transisi dari web 2.0 ke web 3.0 memungkinkan mereka untuk memperluas kasus penggunaan mereka, tidak hanya melalui ruang keuangan yaitu Decentralized Finance (DeFi) dengan fitur pinjam meminjam, dan pasar modal, tetapi juga menjadi use case ekonomi riil, yaitu metaverse," tuturnya.

CBDC dinilai dapat memainkan peran penting bagi sistem keuangan masa depan, bahkan mata uang digital Bank Sentral ini dianggap cocok untuk digunakan sebagai alat tukar yang sah dalam ekosistem terdesentralisasi.

Sebagaimana diketahui, BI juga akan mengeluarkan white paper pengembangan Digital Rupiah di akhir 2022.

CBDC adalah mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral.

Kini mayoritas bank sentral dunia telah mulai melakukan tahapan riset dan percobaan sesuai dengan karakteristik negaranya masing-masing.
 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI