Pernyataan JK Jauh dari Fakta Politik, Pengamat: Pak Bowo Paling Berpotensi Menang di 2024
SinPo.id - Pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mempertanyakan soal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto apakah akan maju dalam Pilpres 2024 dan memenangkannya, dinilai jauh dari fakta politik yang aktual dan selama ini terjadi.
Pengamat politik Arif Nurul Imam menilai, pernyataan JK tersebut tidak sesuai dengan fakta empiris politik. Pada kenyataannya, pria yang karib disapa Pak Bowo itu adalah satu-satunya figur yang paling memiliki kesiapan. Ia berpotensi memenangkan pilpres 2024 karena memiliki partai politik dan bekal elektabilitas yang konsisten tinggi dibandingkan yang lainnya.
“Apalagi jika dibandingkan dengan Anies Baswedan yang belum jelas perahu politiknya serta elektabilitasnya masih nanggung,” kata Arif kepada wartawan, Selasa, 12 Juli 2022.
"Anies Baswedan sendiri juga merupakan tokoh publik yang memiliki 'utang politik’ ke Prabowo karena dibantu di Pilkada DKI Jakarta lewat partai Pak Prabowo, Gerindra," lanjutnya.
Kekalahan Pak Bowo, di Pilpres, kata Arif, bukan sebuah faktor yang akan mempengaruhi kontestasi selanjutnya di 2024. Hal ini malah menguntungkan bila ditilik dari pengalaman politik Pak Bowo.
Arif mencontohkan pemimpin dunia yang ikut kontestasi elektoral, lalu kalah berkali-kali. Namun kemudian pada akhirnya menang.
“Di luar negeri ada Presiden Senegal Abdulaye Wade, lima kali kalah dalam Pilpres dan baru menang yang ke enam dan ketujuh,” katanya.
Di dalam negeri sendiri, sambung Arif, juga ada politisi yang harus maju berulang kali baru menang, seperti Khofifah Indarparawansa.
“Di dalam negeri ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa kalah dalam dua pilkada, dan baru pillkada ketiga bisa menang,” ucapnya.

