Duel Polisi Berujung Tewas di Rumah Pejabat Polri, Begini Kronologinya

Laporan: Glen
Selasa, 12 Juli 2022 | 09:16 WIB
Ilustrasi penembakan (Pixabay)
Ilustrasi penembakan (Pixabay)

SinPo.id -  Insiden penembakan antara dua perwira polisi anggota Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) terjadi di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat, 8 Juli 2022.

Dua perwira polisi itu adalah Brigadir J, sopir istri Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E, ajudan pribadi Ferdy Sambo.

Saat insiden terjadi, Brigadir J dan Bharada E sedang berada di rumah Ferdy Sambo. Bharada E di lantai dua sedangkan Brigadir J di lantai satu.

Bharada E mendengar suara istri Ferdy Sambo minta tolong. Lalu, pada saat naik tangga ke lantai dua, Brigadir J menembak Bharada E.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J diduga melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo di dalam kamar.

"Jadi pada saat dia teriak minta tolong, kemudian Brigadir J keluar. Dan dari luar ada Bharada E yang mendengar suara ibu, Bharada E yang jaraknya kurang lebih 10 meter dengan Brigadir J kemudian bertanya 'ada apa', tapi direspon oleh Brigadir J dengan tembakan yang ditujukan kepada Bharada E. Tindakan yang dilakukan brigadir J adalah pelecehan dan penodongan," kata Ramadhan.

Sempat terjadi baku tembak antara dua perwira polisi itu, Brigadir J telah melakukan tujuh kali penembakan kepada Bharada E. 

Sedangkan, Bharada E membalas dengan melakukan tembakan sebanyak lima kali.

"Tujuh kali tembakan kepada Bharada E. Sedangkan dia membalasnya dengan lima tembakan. Namun luka tembaknya ada 7 tetapi satu tembakkan bisa mengenai dua bagian, seperti misalnya ketika dia menembakkan tangan dan tembus," ungkap Ramadhan.

Diduga motif penembakan yang dilakukan oleh Bharada E tak lain adalah karena membela diri.

Selain itu, Bharada E juga menembak itu tak lain untuk menjalankan tugas menjaga keamanan keluarga Kadiv Ferdy Sambo.

"Motif Bharada E melakukan penembakan karena membela diri, ketika dia mendapatkan ancaman dari Brigadir J, bukan hanya penodongan saja tapi juga dengan penembakan, tentu dia akan melindungi dirinya," tambah Ramadhan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI