Presiden Sri Lanka Kabur, Demonstran Temukan Tumpukan Uang di Istana

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 11 Juli 2022 | 11:58 WIB
Demonstran menduduki Istana Kenegaraan Sri Lanka. Foto: Istimewa
Demonstran menduduki Istana Kenegaraan Sri Lanka. Foto: Istimewa

SinPo.id - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa kabur  dari Istana Kepresidenan setelah ribuan warga marah dan menduduki Istana Kepresidenan. Para demonstran menemukan jutaan uang kertas Rupee di Istana Kepresidenan.

Dilansir laporan Daily Mirror, uang tersebut diserahkan ke unit keamanan. Beberapa video yang beredar di platform media sosial menunjukkan pengunjuk rasa menghitung uang kertas yang mereka klaim digali dari kediaman resmi sang presiden.

"Sudah waktunya kita mengembalikan semua uang curian kita ke negara ini. AC di Istana Presiden menyala sementara orang-orang tidak memiliki listrik di rumah mereka," sesal seorang demonstran, dilansir ANI, Senin (11/7/2022).

Beberapa rekaman video memperlihatkan para pengunjuk rasa menikmati musik di Istana Kepresidenan. Pada hari Sabtu, ribuan pengunjuk rasa yang marah berkumpul di luar Istana Kepresidenan dan merebutnya meskipun pasukan keamanan militer sudah siaga.

Kondisi itu memaksa Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe untuk mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri dan ketua Parlemen pada Sabtu malam. Beberapa jam setelah pertemuan, situasi dramatis muncul di mana Perdana Menteri mengajukan pengunduran dirinya untuk menstabilkan situasi di Sri Lanka.

Ketua Parlemen pun mengumumkan bahwa Presiden Rajapaksa setuju untuk mengundurkan diri. Beberapa jam setelah pengunduran diri dramatis Wickremesinghe, Kepala Staf Pertahanan (CDS) Jenderal Shavendra Silva, telah mengimbau warga untuk mendukung Angkatan Bersenjata dalam menjaga situasi hukum dan ketertiban di negara itu.

Pernyataannya muncul ketika ribuan pengunjuk rasa merebut kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa dan membakar kediaman pribadi PM Wickremesinghe yang berbasis di Colombo pada Sabtu malam.

Menurut laporan media lokal, PM dan anggota keluarganya telah mengosongkan rumah di tengah ancaman serangan dari para pengunjuk rasa. Sebanyak 30 orang dilaporkan terluka dalam protes tersebut. Di tengah laporan bahwa Presiden melarikan diri ke tempat lain, juru bicara pemerintah, Mohana Samaranayake, mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang keberadaan Rajapaksa.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI