Utang Indonesia yang Menggunung Jadi Beban Berat Presiden Setelah Jokowi

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 11 Juli 2022 | 10:54 WIB
Ilustrasi utang luar negeri. Foto: Istimewa
Ilustrasi utang luar negeri. Foto: Istimewa

SinPo.id - Siapa-pun Presiden yang terpilih di 2024 mendatang dipastikan bakal memiliki beban berat menanggung utang negara yang menumpuk. Posisi utang Indonesia bisa dikategorikan sudah mengkhawatirkan.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, meski pemerintahan Joko Widodo memiliki dalih bahwa kemampuan negara dalam menanggung utang masih kuat, faktanya utang negara yang ada saat ini sangat mengkhawatirkan.

"Beban ini sekaligus menjadi momok penerus Jokowi, seolah Jokowi tidak miliki persoalan, padahal masalah itu akan muncul di kemudian hari," demikian kata Dedi.

Mengacu data APBN, per Juni posisi uang Indonesia hingga bulan Mei 2022 tercatat berada di kisaran Rp 7.002, 24 triliun.

Rinciannya, utang pemerintah berupa surta berharga negara (SBN) menyentuh angka Rp 6.175,83 triliun. Sementara itu, untuk pinjaman sebesar Rp 825 triliun lebih dan pinjaman dalam negeri di angka Rp 14,72 triliun.

Tidak hanya itu, untuk utang luar negerinya sebesar Rp 811,67 triliun.
 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI