Dolar AS Hampir Tembus Rp 15.000, Barang-barang Bakal Makin Mahal!

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 05 Juli 2022 | 18:08 WIB
Penukaran mata uang asing. Foto: Net
Penukaran mata uang asing. Foto: Net

SinPo.id - Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terus merangkak naik, dan mendekati level Rp 15.000. Sore ini, dolar AS telah berada di level Rp 14.970.

Banyak kalangan menilai, dampak melemahnya rupiah terhadap dolar akan memicu kenaikan harga barang.

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, rupiah yang terus melemah akan berdampak ke harga barang konsumsi yang memerlukan impor. Selain itu, pelemahan rupiah bisa mendorong inflasi yang kemudian menekan daya beli masyarakat.

"Rupiah yang terus melemah bisa memberikan efek negatif ke harga barang konsumsi yang memerlukan impor. Barang jadi mahal, dan ini bisa menambah inflasi dalam negeri dan menekan daya beli masyarakat. Pada akhirnya pertumbuhan ekonomi bisa melambat," kata Ariston Tjendra, Selasa (5/7).

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan, pelemahan rupiah telah diprediksi seiring dengan sempitnya jarak antara suku bunga AS dan domestik. 

Piter menyayngkan, keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan menahan masuknya aliran modal asing dan bahkan mendorong modal asing keluar. "Hal ini menjadi tekanan melemahkan rupiah," katanya.

Apabila rupiah terus melemah, Piter mengkhawatirkan, dapat memberikan dampak pada ekonomi nasional. Dia mengatakan, hal itu bisa menurunkan masuknya investasi asing ke Tanah Air hingga menekan pertumbuhan ekonomi.

"Pelemahan rupiah bisa meningkatkan risiko investasi sekaligus menurunkan masuknya investasi asing ke Indonesia. Pelemahan rupiah juga meningkatkan potensi inflasi di Indonesia. Inflasi Indonesia bisa meningkat lebih besar dan memangkas daya beli masyarakat. Ujungnya menahan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI