Wakil Ketua MPR: Alumni Timur Tengah Bagian Penting dalam Memajukan Bangsa Indonesia
SinPo.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani membuka sekaligus memberikan sambutam dalam acara Silahturahmi & Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, kemarin.
Pada kesempatan ini Muzani berbicara tentang pentingnya peran para alumni Timur Tengah dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Peran alumni Timur Tengah begitu penting terhadap kemajuan bangsa.
"Dalam sejarahnya alumni Timur Tengah telah membuat nusantara sampai menjadi Indonesia menjadi dikenal sebagai sebuah kekuatan bangsa. Kita bisa hidup rukun dalam aneka kebhinekaan dan saling toleran serta menghormati satu sama lain karena para ulama dari Timur Tengah," ujar Muzani.
Hal itu bisa terjadi karena konsep negara dan keyakinan beragama saling beriringan, tidak bertentangan. Ini yang berbeda dengan banyak negara di Timur Tentah pertentangan keduanya sering berujung pada peperangan, bahkan pertumpahan darah.
Namun, kata Muzani, berbeda dengan di Indonesia yang justru keberagaman agama dan budaya berbanding lurus dengan konsep-konsep ke-Indonesiaan.
Peran alumni Timur Tengah juga tidak sedikit dalam memberi kesejukan untuk terus menjaga harmonisasi di tengah masyarakat Indonesia.
"Konsep negara dan keyakinan beragama di Indonesia saling bertemu. Di banyak negara berbeda keyakinan bisa menjadi perang. Indonesia tentu berbeda, keanekaragaman menjadi satu kekuatan meski kita berbeda dalam keyakinan,” ujar Sekjen Partai Gerindra itu.
Dalam sejarahnya KH Ahmad Dahlan di tahun 1912 mendirikan organisasi yang dinamakan Muhammadiyah. Demikian juga alumni Timur Tengah lainnya KH Muhamad Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di tahun 1926.
Dua organisasi inilah yang kemudian berperan penting dalam kemajuan dakwah Islam dan mempengaruhi konsep negara Indonesia sejak kelahirannya sampai sekarang. Demikian juga dengan organisasi lainnya yang didirikan oleh alumni Timur Tengah.
"Para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta juga banyak dipengaruhi oleh pemikiran keagamaan yang disebarkan oleh alumni Timur Tengah. Bahkan konsep-konsep kenegaraan kita banyak dirasakan sampai saat ini. Termasuk pemikiran-pemikiran yang berkembang dalam perumusan dasar negara juga cukup menarik untuk diikuti,” katanya.

