Ratusan Ribu Tenaga Honorer Terancam Jadi Pengangguran, PKS Minta Pemerintah Cari Solusi!

Laporan: Farez
Jumat, 17 Juni 2022 | 11:29 WIB
Politisi PKS, Kurniasih Mufidayati/net
Politisi PKS, Kurniasih Mufidayati/net

SinPo.id - Kebijakan pemerintah menghapus tenaga honorer di lingkup kerja birokrasi yang akan berlaku pada November 2023 diyakini akan menambah angka pengangguran dalam jumlah besar. Apabila, itu tidak bisa dicarikan solusinya oleh pemerintah.

Demikian disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/6).

Kurniasih mengingatkan pemerintah apabila angka pengangguran bertambah maka akan berdampak pada aktivitas ekonomi nasional.

Menurut data Kementerian PAN RB, per Juni 2021 ada 410.000 Tenaga Honorer Kategori II (THK-II). Pada seleksi CASN 2021, hanya 51.492 yang lulus sebagai ASN baik PNS maupun PPPK.

Sementara 358.518 pegawai honorer lainnya berpotensi tidak memiliki pekerjaan jika tidak ada solusi dari pemerintah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tidak adanya lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) menjadi salah satu penyebab pengangguran masih cukup tinggi di Februari 2022.

Angka pengangguran per Februari 2022 tercatat 8,4 juta orang. Salah satu faktor meningkatnya angka pengangguran, serapan tenaga kerja di sektor administrasi pemerintah yang turun sebanyak 30 ribu orang selama periode Februari 2021-Februari 2022.

BPS bahak menyebut tidak ada lowongan CPNS dari pemerintah ikut mendorong meningkatnya angka pengangguran

"Artinya ada lebih dari 350 ribu tenaga honorer nasibnya belum jelas dan bisa menambah angka penganguran lebih tinggi lagi sebab serapan tenaga kerja dari pemerintah berdampak langsung terhadap angka pengangguran terbuka. Jika tidak ada solusi dari sekarang, bisa berdampak ke ekonomi nasional termasuk menurunnya daya beli," tegas Kurniasih.

Kurniasih menambahkan, perlu adanya koordinasi lintas kementrian termasuk antara Kementerian PAN RB, Kemendagri dan Kementerian Tenaga Kerja untuk menyusun strategi agar tenaga honorer di pemerintahan mendapatkan solusi.

"Kita minta mitra di komisi IX yakni Kementerian Tenaga Kerja juga ikut aktif sebelum nanti beban pengangguran baru justru menjadi beban Kemenaker. Maka sedari dini disiapkan langkah strategi untuk teman-teman tenaga honorer ini," kata dia.

Sejauh ini, lanjut Politikus PKS ini, baru ada solusi bagi tenaga honorer di bidang pendidik. Sementara tenaga honorer lainnya seperti di bidang kesehatan, tenaga penyuluh dan tenaga administrasi belum ada solusi konkrit.

Sebab janji untuk seleksi ASN dengan grade yang diturunkan juga tidak banyak menyerap jumlah tenaga honorer.

“Dari 400 ribuan hanya terserap 50 ribuan artinya tidak semua bisa terserap menjadi PNS atau PPPK. Sementara dari berbagai Pemda merespons masih tetap memerlukan tenaga honorer. Jangan sampai nanti saat dihapus pelayanan kepada masyarakat juga bermasalah," demikian Kurniasih.sinpo

Komentar: