Yan Harahap Beri Sindiran Menohok Ke Jokowi Tunjuk Luhut Urusi Migor: Memang Dia ?Superman??

Laporan: Samsudin
Rabu, 25 Mei 2022 | 16:07 WIB
Politisi Demokrat, Yan Harahap/net
Politisi Demokrat, Yan Harahap/net

SinPo.id - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendapat tugas baru lagi dari Presiden Jokowi. Luhut yang dijuluki warganet ‘menteri segala urusan’ itu kini diberi tugas mengatasi sengkarut minyak goreng.

Langkah Jokowi menunjuk Luhut tak lepas dari sejumlah kritikan. Alasanya, Jokowi seperti kekurangan SDM di kabinetnya. Penunjukan Luhut mengatasi persoalan tata niaga migor menambah daftar panjang pekerjaan yang ia emban di kabinet Jokowi.

Sebelum ini, Luhut berkali-kali ditunjuk Jokowi sebagai orang kepercayaan menangani sengkarut masalah negara.

Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Yan Harahap pun bereaksi keras. Ia berujar, Jokowi seperti kehabisan SDM yang bisa dipercaya mengatasi persoalan dalam negeri.

“Kelihatannya kabinet Pak Jokowi ini krisis SDM. Dia lagi, dia lagi… atau ia memang ‘Superman’?,” cuit Yan Harahap di Twitternya, dikutip Rabu, (25/5).

Sebelumnya. DPP Partai Demokrat menilai penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurusi sengkarut minyak goreng menunjukkan roda organisasi di kabinet tidak berjalan.

Meskipun itu adalah hak prerogratif Presiden, tetapi itu menunjukkan ada permasalahan yang sangat serius di kabinet atau mismanajemen yang mendalam.

“Ada ketergantungan amat tinggi kabinet Jokowi dengan sosok ini (Luhut),” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/5).

Menurut Herzaky, tidak heran jika publik menyebut Luhut sebagai menteri segala urusan. Itu lantaran dia diberikan tugas khusus oleh Presiden Jokowi walaupun itu bukan tupoksinya. Termasuk soal minyak goreng ini.

“Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng, saking mendesaknya masalah minyak goreng ini untuk ditangani, karena sudah berlarut-larut hampir setengah tahun tanpa ada solusi yang memadai,” tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI