Filipina Deteksi Kasus Pertama Subvarian Omikron BA.4, Kemenkes: Kita Perlu Hati-hati
SinPo.id - Filipina telah mendeteksi subvarian Omikron BA.4 dari seorang warga negara Filipina yang terbang dari Timur Tengah pada awal bulan ini, seperti disampaikan Departemen Kesehatan Filipina (Department of Health/DOH) pada Sabtu (21/5/2022).
DOH mengatakan bahwa pasien tanpa gejala tersebut tiba di Filipina pada 4 Mei lalu dan dinyatakan positif COVID-19 empat hari setelah kedatangannya.
Mengutip data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC), DOH menyebutkan bahwa Omikron BA.4 tergolong Variant of Concern (VOC).
"Dibandingkan dengan variant of interest, VOC dianggap menyebar lebih cepat atau menyebabkan penyakit yang lebih parah," kata DOH, seraya memperingatkan bahwa "penularan BA.4 yang lebih cepat kemungkinan disebabkan oleh kemampuannya dalam menghindari perlindungan kekebalan."
"Sementara ECDC belum mengamati perubahan tingkat keparahan BA.4 dibandingkan dengan subvarian Omikron lainnya, kita perlu berhati-hati karena penularan yang lebih cepat akan mengakibatkan lonjakan kasus yang dapat membanjiri rumah sakit dan klinik kesehatan kita," demikian diperingatkan DOH.
Lebih lanjut, DOH mendesak unit pemerintah daerah di mana kasus BA.4 pertama terdeteksi untuk "segera menerapkan upaya pendeteksian dan isolasi" terhadap orang-orang yang mungkin telah terpapar oleh pasien tersebut.
BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan masing-masing pada Januari dan Februari 2022, dan sejak saat itu menjadi dua varian dominan di negara tersebut.
Pada 17 Mei, DOH mengonfirmasi adanya penularan lokal subvarian Omikron BA.2.12.1 yang sangat menular di tiga wilayah, termasuk Metro Manila. Filipina telah mendeteksi 17 kasus BA.2.12.1 sejauh ini.
Menurut DOH, tidak ada penularan di tengah masyarakat dari subvarian BA.2.12.1.
Beberapa studi menunjukkan bahwa BA.2.12.1 sangat menular karena adanya mutasi tambahan dari galur (strain) Omikron asli. Meskipun subgaris keturunan ini belum diteliti apakah dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian, subvarian tersebut berpotensi dapat lolos dari kekebalan.
Filipina saat ini telah mengonfirmasi 3.688.508 kasus COVID-19, termasuk 60.455 kematian.
Filipina melaporkan penghitungan satu hari tertinggi pada 15 Januari dengan 39.004 kasus baru. Negara tersebut telah mengalami empat gelombang COVID-19 sejak pandemi dimulai pada Januari 2020.