Din Syamsuddin: Kolaborasi Rusia-Islam Bisa Jadi Jembatan Dunia Baru

Laporan: Ari Harahap
Minggu, 22 Mei 2022 | 22:06 WIB
Din Syamsuddin/Net
Din Syamsuddin/Net

SinPo.id - Dunia saat ini sedang menghadapi kekacauan (disorder) dan ketakpastian (uncertainty), terutama pada masa pasca pandemi Covid-19.

Keadaan ini merupakan rangkaian resultante dari masa pasca perang dingin yang mendorong globalisasi.

Begitu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Din Syamsuddin, saat menghadiri Sidang Group for Strategic Vision Russian Federation-Islamic World beberapa waktu lalu. 

Kelompok ini terdiri dari sejumlah tokoh beragama, akademisi hingga politik serta Federasi Russia dan beberapa negara Islam.

Pertemuan ke-16 sejak didirikan pada 2006 membahas isu-isu global mutakhir. Setelah mendengarkan ucapan dari Presiden Putin dan Pengantar dari Presiden Rustam Minikhanov, Ketua Kelompok, para anggota satu persatu menyampaikan pandangannya.

"Proses ini masih membuka jalan bagi liberalisasi ekonomi dan politik, serta menampilkan kekuatan hegemonik yang mendesakkan arus liberal tadi. Penerapanya mengambil bentuk standart ganda menciptakan ketakadilan global (global injustice). Inilah masalah serius peradaban dunia dewasa ini,” ujar Din dalm keterangannya, Minggu (22/5).

Din mengatakan, sebagai kolaborasi Rusia-Dunia Islam adalah mungkin bahkan mendesak. Karena itu, Ketua MPP Partai Pelita ini berharap visi strategis harus berlanjut pada pelaksanaan misi strategis mendorong kerja sama kedua belah pihak secara nyata.

Hal tersebut termasuk dalam skema Government to Government, maupun People to People ataupun Goverment to People.

"Kolaborasi Rusia-Dunia Islam bisa menjadi model dan jembatan peradaban bagi terwujudnya tata dunia baru yang damai, sejahtera, berkeadailan dan berkeadaban,” tegasnya.

Pada kesempatan berada di Rusia, Din Syamsuddin sebagai Chairman of World Peace Forum mengundang Presiden Tatatstan Rustam Minikhanov untuk hadir pada World Peace Forum ke-8 yang diadakan oleh Center for Dialogue and Cooperation among Covilizations (CDCC) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta, di Solo, 16-17 November 2023 yang akan datang.

Presiden Rustam Minikhanov bersama seluruh peserta sidang menjadi bagian dari peletakan batu pertama sebuah masjid besar di Ibu Kota Kazan, menambah jumlah 500an masjid di Republik Tatarstan, bagian dari Federasi Russia yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan seluruh peserta diajak ke Bulgar, satu setengah jam di luar Kazan, di tepi sungai besar nan indah, untuk memperingat 1100 tahun diadopsinya Islam di Tatarstan/Russia.

Mulanya, kelompok ini sendiri dipimpin sendiri oleh Mantan Perdana Menteri Russia Yveny Primakov dan sekarang oleh Mr. Rustam Minikhanov, Presiden Republik Tatarstan.

Kedatangan Din ke Rusia sedianya juga guna menghadiri Pembukaan Kazan Expo yang digelar Ibu Kota Republik Tatarstan Russia, Kazan. Din diberada di Rusia sejak 19 Mei 2022 untuk Kazan Expo serta rangkaian Halal Expo. Kedua kegiatan ini berlangsung di sebuah kompleks pameran luas dekat Bandara Kazan.sinpo

Komentar: