Tagar #TangkapEkoKuntadhi Trending Gegara UAS, Netizen: Pak Polisi, Kapan Ditangkap?

Laporan: Samsudin
Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:16 WIB
Eko Kuntadhi/net
Eko Kuntadhi/net

SinPo.id - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi diduga menyebarkan hoaks terkait Ustadz Abdul Somad (UAS) ditolak kedatanganya oleh warga Sumenep, Madura.

Padahal dari foto, video dan pemberitaan, UAS nampak mengisi acara di lokasi yang dikabarkan ada penolakan itu. Diketahui, Eko Kuntadhi melalui akun Twitternya @_ekokuntadhi mengunggah pemberitaan salah satu media.

Dalam unggahanya itu, Eko menuliskan narasi, “Madura gak mau kalah dengan Singapura” sembari melampirkan pemberitaan sebuah media berjudul “Hari ini, Ratusan Santri Bakal Gelar Aksi Tolak Kedatangan Ustadz Abdul Somad di Madura”.

Diduga pemberitaan itu hoax atau palsu, pasalnya banyak dari netizen yang menyangkal hal tersebut dengan mengunggah bukti keberadaan Ustad Abdul Somad yang diterima dengan baik oleh warga Madura.

Banyak dari netizen yang menyatakan cuitan Eko Kuntadhi sebagai pemicu perpecahan dan perdebatan antara masyarakat. Hal itulah yang membuat nama Eko Kuntadhi trending. Hingga siang ini, tagar #tangkapekokuntadhi sudah dicuitkan lebih dari 5 ribuan.

“Rumor penolakan kedatangan Ustadz Abdul Somad di Madura tak terbukti alias Hoax. Masyarakat Sumenep justru menyambut dan menghadiri tabligh akbar UAS yang juga dihadiri Wakil Bupati Sumenep,” tulis akun @MCAOps.

“Pak polisi kapan mau nangkap buzzerRp penyebar berita hoax ini??..Ati ati lu Eko.. jangan sembarangan sama orang Madura,” timpal akun @DadangRusian.

“Alhamdulillah ditolak di Singapore, UAS malah disambut antusias di Madura,” tulis akun @wahyu_abdi_.

“Ust Abdul Somad, di Madura, Pondok Pesantren Al-Amin Parenduan. #UASDideportasi #UASBukanTeroris #uas #ulama,” imbuh seorang netizen sembari melampirkan video.

Sementara itu, kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Sumenep sempat diwarnai kabar tentang rencana unjuk rasa penolakan oleh sekelompok massa. Namun saja aksi itu batal terjadi.

Polisi mengatakan memang ada pemberitahuan rencana aksi, namun ternyata tidak ada unjuk rasa. UAS datang ke Sumenep untuk menghadiri sejumlah kegiatan Tablig Akbar.

Pertama di depan Masjid Nur Muhammad, Desa Kolor, kemudian yang kedua di Pondok Pesantren Al Amen, Prenduan.

Mengenai rencana aksi unjuk rasa menolak kehadiran UAS di Sumenep, Polres Sumenep telah merespons dengan mempersiapkan pasukan pengamanan. Sesuai surat pemberitahuan itu, aksi akan berlangsung di depan Masjid Jamik Sumenep dengan jumlah massa mencapai 200 orang.

"Sesuai SOP kami sudah melakukan persiapan pasukan pengamanan untuk mengawal aksi tersebut, namun ternyata tidak ada," kata Humas Polres Sumenep AKP Widiarti.

"Ternyata aksinya tidak jadi, tapi juga tidak ada pencabutan pemberitahuannya sampai sekarang," kata Widiarti.sinpo

Komentar: