Kepuasan Publik Pada Jokowi Menurun, Demokrat: Alarm Bahaya Buat Pemerintah

Laporan: Farez
Selasa, 17 Mei 2022 | 09:37 WIB
Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo/Net

SinPo.id - DPP Partai Demokrat menilai hasil riset terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami penurunan ke angka 58,1 persen adalah alarm bahaya bagi pemerintah.

Hal itu disampaikan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/5).

“Alarm bahaya buat pemerintah,” kata Herzaky.

Menurut Herzaky, dengan adanya riset terbaru dari Indikator Politik Indonesia itu pemerintah harusnya berbenah diri dengan melakukan evaluasi menyeluruh atau muhasabah diri untuk memulihkan kembali tingkat kepercayaan publik ke Presiden Jokowi. 

“Perlu evaluasi menyeluruh,” ujarnya.

Meskipun, Herzaky menyebut turunnya tingkat keprcayaan publik ke Jokowi sudah dapat diduga, karena pemerintah gagal mengendallikan kenaikan harga sembako dalam beberapa bulan terakhir lantaran tidak ada kebijakan yang efektif.

“Terakhir, pelarangan ekspor minyak sawit, malah menimbulkan masalah baru dan membuat banyak rakyat kecil kehilangan pendapatan,” katanya.

“Begitu pula dengan demokrasi Indonesia yang terus mengalami regresi, yang membuat semakin banyak warga yang tidak berani menyuarakan pendapat di muka publik,” sambungnya.

Atas dasar itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat ini menyarankan pemerintah untuk bisa lebih fokus pada pemulihan ekonomi, penurunan harga sembako, harga gas, harga listrik, dan berbagai harga-harga lainnya yang terus melonjak selama tahun 2022 ini.

“Perlu komitmen lebih serius untuk atasi pengangguran dan kemiskinan, sebagai dampak pandemi selama dua tahun ini. Rakyat sudah lama menderita,” tegasnya.

“Kabinet mesti kompak, tidak membahas isu-isu lain yang tidak memberikan solusi atas permasalahan rakyat. Jangan sibuk memikirkan kepentingan untuk mengamankan, apalagi melanggengkan kekuasaan saja,” demikian Herzaky.sinpo

Komentar: