Direksi Kimia Farma Dirombak, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Jadi Komisaris

Laporan: Azhar Ferdian
Kamis, 12 Mei 2022 | 00:01 WIB
Wiku Adisasmito/Net
Wiku Adisasmito/Net

SinPo.id - Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Juru Bicara Satgas Penanganan Covid Wiku Adisasmito menjadi komisaris PT Kimia Farma Tbk.

Pengangkatan diputuskan melalu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 yang digelar secara elektronik Rabu (11/5) ini.

Dengan pengangkatan itu berikut susunan komisaris Kimia Farma yang baru;

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Abdul Kadir
Komisaris : Dwi Ary Purnomo
Komisaris : Wiku Adisasmito
Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan
Komisaris Independen : Kamelia Faisal
Komisaris Independen : Musthofa Fauzi

Direksi

Direktur Utama : David Utama
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Lina Sari Direktur Pemasaran, Riset & Development : Jasmine Karsono Direktur Produksi dan Supply Chain : Andi Prazos Direktur Sumber Daya Manusia: Dharma Syahputra

Selain mengangkat Wiku, Kimia Farma dalam rapat itu juga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp90,68 miliar.

"RUPST menyetujui dan mengesahkan penetapan penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2021 sebesar Rp302,27 miliar dan dividen sebesar 30 persen atau Rp90,68 miliar yang akan diatribusikan kepada pemegang saham," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/5).

Emiten berkode saham KAEF itu membukukan laba bersih Rp302,27 miliar sepanjang 2021, melonjak signifikan dibandingkan laba bersih 2020 yang tercatat Rp17,63 miliar.

Capaian laba tersebut ditopang penjualan perseroan yang mencapai Rp12,86 triliun, tumbuh 28,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp10,01 triliun.

Adapun total aset perseroan hingga akhir tahun lalu mencapai Rp17,76 triliun, meningkat 1,12 persen dibandingkan akhir 2020 Rp17,57 triliun.

Sedangkan total liabilitas perusahaan mencapai Rp10,52 triliun, naik 0,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp10,46 triliun.sinpo

Komentar: