Legislator PAN: Aktivitas Mudik Lebaran 2022 Genjot Ekonomi Daerah Dan Nasional

Laporan: Ari Harahap
Selasa, 10 Mei 2022 | 10:45 WIB
Legislator PAN, Guspardi Gaus/net
Legislator PAN, Guspardi Gaus/net

SinPo.id - Mudik Lebaran tahun 2022 ke kampung halaman daerah masing-masing bakal turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan berkonstribusi kepada ekonomi nasional.

Setelah menunggu dua tahun tidak mudik karena adanya pengetatan yang dilakukan Pemerintah akibat Pandemi Covid-19.

"Diperbolehkannya mudik lebaran pada tahun ini memang jadi momen vital dalam menggerakan roda perekonomian. Khususnya didorong oleh spending (pengeluaran) konsumsi masyarakat," ujar Anggota DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (10/5).

Guspardi mengatakan perayaan Lebaran tahun ini terasa istimewa karena sejak pandemi Covid-19 merebak tahun 2020, baru tahun 2022 ini, Pemerintah memberikan izin masyarakat untuk mudik.

Pemerintah juga menetapkan cuti bersama selama empat hari kerja dan libur nasional selama dua hari. Harapannya, rakyat Indonesia dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman namun tetap melaksanakan prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Mudik tahun 2022 diharapkan juga menjadi salah satu momen pemulihan ekonomi nasional setelah selama 2 tahun 'terpuruk' karena pandemi Covid-19," katanya.

Legislator asal Sumatera Barat itu menjelaskan, hampir semua daerah di Indonesia merasakan efek positif dengan "pulang kampung" ke daerah masing-masing. Diperkirakan lebih 80 juta orang di Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2022 ini.

"Jika diasumsikan setiap pemudik membelanjakan uang rata-rata Rp. 1,5 juta saja di tempat mudik, artinya sudah lebih Rp.120 triliun perputaran uang di daerah," jelasnya.

Selanjutnya, kata Guspardi, kegiatan mudik dan Lebaran tahun 2022 berpengaruh sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah.

"Arus mudik juga akan  memunculkan redistribusi atau perputaran uang ke daerah yang diperkirakan mencapai 75% dari total 'spending money' perantau yang mudik," tuturnya.

"Semakin besar peredaran uang di suatu daerah, ekonomi masyarakat desanya juga ikut menggeliat, sektor UMKM bergairah,  sektor pariwisata semakin hidup dan sumber-sumber ekonomi di daerah tersebut akan tumbuh. Dan tentu akan berkonstribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," tandasnya.sinpo

Komentar: