Ini Profil Almarhum Lily Wahid, Adik Kandung Gus Dur

Laporan: Bayu Primanda
Senin, 09 Mei 2022 | 20:01 WIB
Lily Wahid/net
Lily Wahid/net

SinPo.id -  Hj. Lili Chodidjah Wahid atau yang akrab dipanggil Lily Wahid meninggal dunia pada pukul 16.28 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Kabar duka ini disampaikan oleh keponakan Lily Wahid, Firry Wahid, Senin (9/5).

Lily merupaman adik kandung dari Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Wanita kelahiran Jombang 4 Maret 1948 meruoaman tokoh berpengaruh dalam kancah politik nasional. Meski demikian, kiprahnya di dunia politik bisa dibilang dia adalah pendatang baru. 

Namanya baru mulai dikenai publik ketika mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol awal 2008 yang melahirkan Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy, masing-masing sebagai ketua umum dan sekjen.

Kala itu, Lily berseberangan dengan kakaknya, Gus Dur. Karena jasanya itulah Lily Wahid selanjutnya ditempatkan sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB. Dari posisi itu, Lily makin dikenal publik. Dan pada Pemilu 2009, Lily selanjutnya melenggang ke DPR setelah memenangkan pertarungan di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur II.

Di DPR, ibu beranak tiga ini kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap bisa merugikan masyarakat. Bersama politisi perempuan dari partai lain, Lily menjadi inisiator koalisi politisi perempuan di parlemen. .

Saat skandal Bank Century mencuat, Lily bersama delapan anggota DPR dari lintas fraksi berinisiatif membentuk Tim Sembilan. 

Tim inilah yang menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.

Boleh dikata, langkah Lily ini cukup berani. Sebab saat itu tidak ada satupun politisi PKB yang berani menyatakan mendukung Pansus Century, apalagi menjadi inisiator. 

Beberapa elite PKB malah menyesalkan sepak terjang Lily. Tapi dia yakin dengan apa yang dilakukannya. Bukan hanya di parlemen, di partainya sekalipun dia kritisi.

Saat masih remaja, dia sudah mengenal politik. Ketika usianya masih sekitar 19 tahun, Lily sempat dicalonkan menjadi anggota DPR. 

Namun dia memutuskan membatalkan pencalonan karena sudah banyak anggota keluarga yang menjadi caleg kala itu. Terlebih dia memang lahir dari keluarga Wahid Hasyim yang dekat dengan hirup pikuk politik.

Bagi Lily, politik tak identik sebagai upaya perebutan kekuasaan. Menurutnya, makna politik sesungguhnya adalah cara untuk mencapai kemakmuran rakyat. 

Untuk mencapai tujuan itu, setiap orang bisa memainkan perannya masing-masing sesuai kemampuannya. Masyarakat biasa bisa berpartisipasi dalam politik dengan ikut menyampaikan aspirasinya terhadap situasi perkembangan negara lewat saluran-saluran yang ada. 

Maka, dia tidak takut untuk menyuarakan kebenaran. Prinsipnya, katakanlah yang benar meski itu pahit.

Selama hidup, Lily dikenal pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB, dan Anggota DPR RI.sinpo

Komentar: