Terungkap! Pose Bugil Cewek Bule Di Pohon Sakral Bali Diambil Sosok Ini, Gubernur Tolak Beri Maaf

Laporan: Samsudin
Sabtu, 07 Mei 2022 | 11:15 WIB
Alina dan suami jalani Ritual Mecaru/net
Alina dan suami jalani Ritual Mecaru/net

SinPo.id - WN Rusia yang berpose telanjang di pohon kayu putih sakral berusia 700 tahun di Pura Babakan, Alina Fazleeva (28) bersama sang suami Amdrei Fazleeva (35) kena getahnya atas ulah mereka.

Mereka yang akhirnya menyerahkan diri ke polisi dan meminta maaf setelah unggahannya viral di media sosial itu, akan segera dideportasi dari Bali. Selain itu, Alina juga dilarang menginjak kaki di Bali selama enam bulan kedepan.

Berdasarkan keterangan kepada pihak berwajib, pasangan suami istri ini mengaku tak mengetahui bahwa pohon itu merupakan tempat yang disucikan di Bali dan mengaku tak bermaksud untuk tidak menghormati budaya Bali.

Adapun motif mereka membuat foto adalah untuk memenuhi tema menyatu bersama alam yang menurut mereka masuk ke dalam wilayah seni. Foto akan dijadikan dokumentasi pribadi dan bukan komersil.

Ternyata, pose eksotis Alina rupanya diambil oleh sang suami. Dari data Kantor Imigrasi Denpasar terungkap Alina melakukan foto telanjang pada 1 Mei 2022 lalu.

Dari data perlintasan imigrasi, Alina dan suaminya diketahui masuk ke Bali November 2021 lalu. Pasangan suami istri ini tinggal di Ubud, Gianyar.

Kepala Kantor Imigrasi Denpasar Tedy Riyandi mengatakan, kedua bule tersebut saat ini ditahan di ruang detensi. Tedy memastikan Alina dan suaminya akan dideportasi.

"Suaminya yang ambil foto. (Suaminya kita) tahan dan akan kita deportasi juga," tegas, Tedy, kemarin.

Alina dan Suami Jalani Ritual Mecaru

Pada Jumat (6/5), Alina didampingi suaminya, Amdrei menjalani ritual upacara mecaru di Pura Babakan. Upacara mecaru adalah upacara pembersihan pura yang telah dinodai oleh Alina.

Upacara itu juga bertujuan agar tercipta keharmonisan antara Tuhan, alam dan manusia.

"Bahwa yang bersangkutan telah menjalani upacara adat hari ini di Desa Tua untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya pada peraturan adat yang berlaku," tegas Tedy Riyandi.

Alina dan suami juga dihadirkan di kediaman Gubernur Bali Wayan Koster. Pada kesempatan itu, Koster tak dapat menyembunyikan kekesalannya pada Alina dan suaminya.

"Anda sudah mengetahui apa yang sudah anda lakukan? Dan itu salah?" tanya Koster.

Alina yang didampingi pengacara menjawab bersalah dengan suara tertahan. Selanjutnya Koster kembali mencecar mereka bahwa Bali punya budaya yang harus dihormati.

"Anda tidak boleh bertindak sembarangan di wilayah Bali ini. Saya bertindak tegas pada wisatawan yang tidak mengindahkan norma-norma budaya. Karena itu saya sudah perintahkan pihak imigrasi supaya Anda dideportasi," ucap Koster. Mendengar ucapan itu, Alina dan suaminya hanya tertunduk tanpa berucap satu kata pun.

Koster juga menolak permintaan maaf Alina dan suami. Menurut Koster, perbuatan pasutri ini memalukan dan permasalahan tidak selesai hanya dengan sebuah ucapan maaf.

"Jadi tidak perlu memaafkan. Walaupun minta maaf kita tidak memaafkan, tidak cukup hanya dengan minta maaf, tidak cukup dengan upacara guru piduka, tapi harus diberikan sanksi berupa deportasi. Karena ini menyangkut keluhuran budaya Bali yang harus ditegakkan," ujar Koster.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI