Publik Enemy! Rumah Pria Injak Al-Quran Di Sukabumi Digeruduk Warga
SinPo.id - Buntut dari aksi nekatnya menantang serta menginjak Al-Quran, pria yang mengaku Dika Eka kini seperti musuh publik alias public enemy. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, polisi pun turun tangan mencari keberadaan pelaku.
Kekinian, rumah Dika Eka juga didatangi sekelompok warga. Mereka menuntut pelaku segera diproses hukum. Namun, terduga pelaku rupanya tidak berada di lokasi saat rumahnya digeruduk warga. Dika disebut pulang ke rumah orang tuanya di Sukabumi sejak Lebaran lalu.
Panglima Laskar Cianjur Asep Kunfayakun mengatakan, berdasarkan informasi, rumah terduga pelaku diketahui berada di Cipanas. Namun ternyata, kata dia, rumah tersebut rumah mertuanya.
“Pelaku sudah pulang ke Sukabumi. Kabarnya juga sedang ditangani oleh Polres Sukabumi Kota," ungkap Asep, Kamis (5/5).
Asep mengecam keras tindakan pelaku. Pasalnya, hal itu telah menghina umat Islam.
"Kami merasa dihina dengan kejadian seseorang yang menginjak Al-Qur'an," tuturnya.
Sosok Terduga Pelaku
Sementara itu, Kasi Pembangunan Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Geri Juhaeri mengatakan, sebelum menikah, Dika Eka memang tinggal di Kelurahan Dayeuhluhur.
Geri mengaku mengenal baik kedua orang tua Dika. Namun semenjak menikah sekitar lima tahun yang lalu, Dika jarang mengunjungi kampung tersebut. Secara administrasi, Dika terakhir tercatat sebagai warga Kelurahan Dayeuhluhur pada 2021.
"Setelah menikah sudah sejak lama nggak tinggal di sini lebih dari lima tahun. Hanya saja pada 2021 ngurus pemindahan dengan alasan kerja dan dia tidak pandai bergaul, istilahnya sekali pulang nggak pernah kumpul sama anak-anak," ujarnya.
Geri mengatakan ada perubahan sifat yang terjadi pada Dika. Mulanya Dika dikenal sebagai anak yang baik. Namun lama-kelamaan Dika masuk dalam pergaulan bebas.
"Jadi memang tipikal anaknya tidak beringas atau brutal, tapi menurut informasi ke sini-sini dia sering melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Terlebih kejadian semalam itu mah udah penistaan agama bahkan menantang dalam keadaan sadar. Hanya saja sudah ditangani Kapolres kota Sukabumi dan semua mempercayakan ke polisi," tutur Geri.

