Risiko Anak Gunung Krakatau Melemah, BNPB Ingatkan Tetap Selalu Waspada

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 29 April 2022 | 16:04 WIB
Kondisi Gunung Anak Krakatau saat berstatus Siaga III/net
Kondisi Gunung Anak Krakatau saat berstatus Siaga III/net

SinPo.id -  Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan melakukan tinjauan udara aktivitas Anak Gunung Krakatau pada Kamis (28/4) pagi.

Dari pantauan itu didapatkan visual kawah utama Anak Gunung Krakatau yang masih mengeluarkan asap berwarna putih dari lubang kepundan.

Menurut Kepala PVMBG Hendra Gunawan, asap putih tersebut sebelumnya juga terpantau dari pos pengamatan yang berada di Carita. Hendra menuturkan, asap tersebut diketahui memiliki tinggi yang melampaui tubuh dari Gunung Anak Krakatau.

"Asap ini memang melampaui tubuh anak krakatau yang lama atau kurang lebih 25 meter. Kalau totalnya kurang lebih 150 meter dari gunung anak krakatau yang baru,” jelas Hendra dalam keterangannya pada Jumat (29/4).

Berdasarkan analisis hasil pengamatan udara yang dioverlay dengan hasil monitoring dari instrumen monitoring yang dimiliki pos pengamatan PVMBG, energi tremor sebagai pembangkit erupsi telah menurun drastis.

Kendati demikian, pihaknya tetap meminta masyarakat agar tetap memperbarui informasi seputar Gunung Anak Krakatau melalui situs resmi pemerintah.

"Data-data yang terekam secara instrumental, energi tremor ini sudah drop, baik yang direkam melalui alat maupun dari pemantauan secara langsung. Ini semua terus menurun,” jelas Hendra.

Diketahui, sebelumnya Anak Gunung Krakatau sempat beberapa kali erupsi hingga statusnya ditetapkan ke Siaga III. Nelayan yang biasa melaut di dekat lokasi erupsi pun dilarang mendekat demi keselamatan. Kini larangan tersebut dicabut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal seperti biasa.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terkait adanya peningkatan status Anak Gunung Krakatau menjadi level III atau ’Siaga'.

Sebab, kendati saat ini dinyatakan melemah, namun aktivitas tersebut masih tergolong fluktuatif, artinya dapat menurun maupun meningkat sewaktu-waktu.

Suharyanto meminta kepada seluruh masyarakat agar terus memperbarui informasi yang dikelola pemerintah terkait perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

“Terkait penetapan status III Gunung Anak Krakatau ini harus disikapi secara arif. Tetap hati-hati, tetap waspada tetapi bukan berarti terus menimbulkan kepanikan,” kata Suharyanto.

"Masyarakat harus tetap update dari situs resmi pemerintah untuk menghindari hoaks. Diharapkan masyarakat tetap tenang,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI