Menkes: Jelang Mudik Lebaran, Kadar Antibodi Masyarakat Naik 99,2 Persen
SinPo.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, menjelang Lebaran tahun ini, daya tahan tubuh atau antibodi masyarakat Indonesia naik hingga 99,2 persen.
“Bisa disampaikan kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen. Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat sudah punya antibodi. Minimal berasal dari vaksinasi maupun dari infeksi,” kata Menkes Budi dalam Keterangan Pers hasil Ratas PPKM, di kantor Presiden, Senin (18/4).
Kenaikan itu menurut Menkes Budi terlihat dalam hasil sero survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), setelah pada Desember 2021 kadar antibodi tersebut mencapai 86,6 persen.
Sero survei yang kedua itu dilakukan karena pemerintah ingin mengukur kadar antibodi masyarakat tepat sebelum memasuki libur Lebaran sekaligus memiliki basis riset yang tepat guna mengambil setiap kebijakan yang nantinya diterapkan.
“Hal yang menarik, kita juga mengukur kadar antibodinya berapa. Kalau di bulan Desember kita lakukan sero survei ordenya masih di angka ratusan, titer antibodinya 500-600. Di bulan Maret ini, titernya berada di angka ribuan tujuh ribu-delapan ribu,” ujarnya.
Selain itu hasil sero survei ikut menunjukkan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang sudah memiliki antibodi, tetapi juga memiliki kadar antibodi yang tinggi. Dengan demikian, daya tahan pada tubuh bisa melawan virus dan mengurangi risiko masuk ke rumah sakit maupun kematian.
Pemerintah optimistis kegiatan mudik pada tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak membawa dampak negatif kepada masyarakat yang ingin segera bertemu keluarga di kampung halaman.
Menkes Budi berharap masyarakat yang melakukan mudik tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, utamanya menggunakan masker di segala bentuk aktivitas bermasyarakat.
Selain itu ia meminta semua pihak tetap waspada terhadap penularan COVID-19 karena masih banyak negara besar mengalami kenaikan kasus positif.
“Banyak yang belum kita ketahui dari virus ini dan beberapa negara tetangga, negara besar, seperti China dan Hong Kong itu kasusnya masih naik tinggi. Kalau kita kasus hariannya 600, Korea Selatan kasus hariannya masih ratusan ribu. Jadi tetap arahan Bapak Presiden, kita tetap hati-hati dan waspada, jangan sombong dan jemawa,” pungkasnya.

