Densus Duga NII Sumbar Ingin Lengserkan Pemerintah, Fadli Zon: Yang Benar Saja Mau Berontak Pakai Golok

Laporan: Ari Harahap
Senin, 18 April 2022 | 16:39 WIB
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon angkat bicara terkait hasil pemeriksaan 16 orang tersangka terduga teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII) wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya upaya NII ingin melengserkan pemerintah sebelum pemilu 2024.

Fadli Zon menyinggung para tokoh founding father Indonesia yang kebanyakan berasal dari daerah Sumbar.

"Tiga dari empat pendiri Republik ini orang Minang, Sumatera Barat (Hatta, Syahrir, Tan Malaka)," ujar Fadli Zon dikutip SinPo.id dari akun Twitter pribadinya, Senin (18/4).

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyoroti temuan barang bukti yang merupakan senjata tajam berupa golok.

"Yang benar aja ada NII di Sumbar mau memberontak pakai sebilah golok. Golok biasanya dipakai untuk ambil kelapa untuk berbuka puasa," tegasnya.

Diketahui, Densus 88 Anti Teror Polri terus melakukan pengembangan terkait penangkapan 16 orang tersangka terduga teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Hasil pemeriksaan cukup mengejutkan.

Kabagbinops Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan dari pengembangan terduga tersangka teroris tersebut ditemukan berbagai barang bukti. Salah satunya yakni adanya upaya NII ingin melengserkan pemerintah sebelum pemilu 2024.

"Terkhusus di Sumatera Barat, para tersangka yang sudah ditangkap memberikan keterangan bahwa struktur NII mereka berada pada tingkatan cabang/kecamatan/CV (istilah NII) IV/Padang dengan anggota mencapai 1.125 anggota," kata Aswin

“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun pemilu 2024,” kata Aswin dalam keterangannya, Senin (18/4).

Lebih lanjut, Aswin menjelaskan para terduga teroris juga telah mempersiapkan senjata sajam (sajam) berupa golok untuk melancarkan aksi teror.

“Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (disebutkan ‘golok’) dan juga mencari para pandai besi,” ungkapnya.

“Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka,” sambungnya.

Lebih lanjut Aswin mengungkapkan, dari 1.125 anggota itu tersebar di dua kabupaten di Sumbar.

Sebanyak 833 orang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan 292 lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Di sisi lain, Perwira menengah Polri tersebut mengatakan bahwa kelompok itu masih tersebar di Indonesia yaitu Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Sumatera Barat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI