Kurangi Beban Rakyat, Fraksi Partai Demokrat DPR RI Bagikan Puluhan Ribu Paket Sembako

Laporan: Ari Harahap
Senin, 11 April 2022 | 11:07 WIB
Ketua F-PD DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono/ist
Ketua F-PD DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono/ist

SinPo.id - Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI melakukan kegiatan pembagian puluhan ribu paket sembako kepada masyarakat. Bantuan tersebut diserahkan langsung Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono kepada sejumlah Anggota FPD untuk selanjutnya disalurkan di daerah pemilihannya masing-masing.

“Kami dari Fraksi Partai Demokrat tentu ingin terus berbuat yang terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kita selain menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, juga ingin menjadi manusia, Anggota DPR RI yang ‘istiqomah’, yang selalu menekankan pentingnya ibadah dan bekerja dengan sungguh-sungguh, berdekatan dengan masyarakat, dan selalu memberikan solusi pada masyarakat luas,” ujar Ibas, sapaan Ketua FPD DPR RI dalam keterangannya, Senin (11/4).

‘’Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dalam situasi prihatin karena beberapa harga-harga kebutuhan rumah tangga naik. Banyak yang sedih, banyak yang mengeluh, tentunya tidak hanya di Jawa Barat ini atau kawasan Kabupaten Bogor, bisa saja juga di daerah lain, karena beberapa harga-harga komoditas kebutuhan rumah tangga naik," lanjutnya.

Tak kurang dari 3.000 paket secara simbolis diserahkan penyebarannya kepada empat anggota FPD DPR RI, Mohamad Muraz (dapil Jawa Barat IV), Debby Kurniawan (Jawa Timur X), Hasani Bin Zuber (Jawa Timur XI), dan Aliyah Mustika Ilham (Sulawesi Selatan I).

Sementara itu, sebanyak 500 paket diserahkan pendistribusiannya kepada Persaudaraan Istri Anggota (PIA) FPD DPR RI, dan 100 paket dibagikan langsung kepada masyarakat di sekitar kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ibas juga menyampaikan bahwa FPD DPR RI selalu meminta Pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga-harga sembako, tidak hanya harga minyak goreng.

"Harga yang tepat di pasaran, yang tidak terlalu mahal bagi pembeli, juga tidak merugikan penjual," katanya.

Lebih lanjut, menurut Ibas kenaikan beberapa bahan kebutuhan pokok seperti cabai, gula pasir, daging ayam, dan lainnya juga sangat membebani masyarakat.

"Tentu itu membuat rakyat menjadi terbebani. Banyak yang tidak mendapatkan peningkatan pendapatan, bahkan harus mengeluarkan dana yang lebih besar untuk menjalani kehidupannya sehari-hari, untuk keluarga dan anak-anaknya," jelasnya.

"Sehingga mereka harus mengurangi dompetnya, dalam arti lain kantongnya menjadi kempes dan tipis-tipis saja penghasilannya," tambahnya.

Di tengah sulitnya kondisi perekenomian rakyat tersebut, Ibas juga menyampaikan harapannya agar tidak adanya perang di Indonesia, seperti yang terjadi di Rusia dan Ukraina.

“Kita tidak berharap adanya perang di Indonesia. Pertama ini adalah bulan suci Ramadan, kedua Indonesia harus menjaga hubungan yang baik dengan seluruh negara di dunia karena kita juga sedang terus menerus membangun bangsa, kita ini negara berkembang. Kita juga ingin memperhatikan masyarakatnya agar lebih sejahtera dan lebih kompak dalam menjaga keutuhan NKRI,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurutnya, perang Rusia dan Ukraina juga memberikan dampak negatif kepada masyarakat Indonesia. Harga BBM dan energi dunia terus naik, sehingga harga energi BBM dalam negeri yang non-subsidi pun naik. Demikian juga LPG/Gas dan listrik.

“Harga energi BBM kita yang non subsidi pun terus naik, harga listrik juga terus menyesuaikan harga keeionomian yang hari ini juga kita rasakan membebani rumah tangga di seluruh Tanah Air. Jadi, masalah kenaikan harga, baik energi, komoditas rumah tangga atau sembako itu juga dirasakan masyarakat kita yang ada di kota-kota dan juga terutama yang ada di desa-desa,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI