Jelang Demo 11 April, YLBHI Ingatkan Polisi Jangan Represif

Laporan: Ari Harahap
Minggu, 10 April 2022 | 08:06 WIB
Ilustrasi demo/net
Ilustrasi demo/net

SinPo.id -  Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur meminta aparat kepolisian untuk tidak menggunakan cara-cara represif dalam mengamankan jalannya aksi demonstrasi besar-besaran dari kalangan mahasiswa pada Senin (11/4) besok.

Pasalnya, demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan panggilan konstitusi dalam hal mengemukakan pendapat, berkumpul dan berserikat serta menyatakan ekspresinya.

"Kepolisian harus memposisikan demonstrasi adalah bagian dari tugas yang di mana mereka mendukung, karena mereka adalah pengayom, dan demonstrasi adalah hak yang dijamin oleh konstitusi," ujar Isnur kepada wartawan di Kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu petang (9/4).

"Jadi jangan sampai kemudian ada pikiran dan pandangan bahwa di kepolisian bahwa demonstrasi adalah melanggar hukum," tambahnya.

Menurut Isnur, pihaknya melihat ada kecenderungan dari aparat kepolisian yang menganggap bahwa demonstrasi harus dilibas habis.

Isnur menegaskan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus mencegah hal seperti itu terjadi.

"Kami memperingatkan Listyo (Kapolri) dengan semangatnya, dengan janjinya untuk berkeadilan," tegasnya.

"Jadi, kita akan lihat besok, kita akan pelototi bagaimana negara ini memperlakukan warga negaranya yang melakukan tugas-tugas jaminannya di konstitusi," terangnya.

Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan kepolisian seharusnya melindungi para demonstran juga menjaga jalannya demonstrasi mahasiswa. Bukan justru sebaliknya, malah membubarkan dengan cara-cara represif.

"Dan ada cara-cara dalam intelijen itu sengaja membuat chaos. Jadi, jangan sampai ada orang yang membuat chaos dari aparat sendiri. Itu yang kita curiga dari kasus halte Sarinah dulu, itu kan bukan mahasiswa yang membakar," jelasnya.

"Nah kami khawatir ada pihak-pihak yang bertugas tapi dengan cara-cara seperti itu. Makanya jangan sampai negara punya operasi atau punya rencana seperti itu. Siapa pun ya," sambungnya.

Lebih lanjut, Isnur berharap aparat kepolisian tidak menangkapi bahkan melakukan penyiksaan terhadap mahasiswa yang berdemonstrasi pada esok hari.

"Bukan digebuki atau ditangkapi. Kekerasan itu tidak boleh ada. Penangkapan hanya boleh kepada orang-orang yang melakukan tindak pidana," tandasnya.sinpo

Komentar: